Made Bagiasa Fasilitasi Pelatihan Pembuatan Pupuk Hayati dan Mikroba

Pelatihan pembuatan pupuk hayati dan Mikroba yang diinisiasi oleh I Made Bagiasa anggota DPRD Lampung. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com – Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung Drs. I Made Bagiasa, memfasilitasi para petani dan petani Milenial di Lampung melakukan Pelatihan Pembuatan Pupuk Hayati dan Mikroba di kediaman Made Bagiasa, Kelurahan Gunung Terang Kecamatan Tanjungkarang Barat Bandarlampung, Rabu (20/7/2022).

Pelatihan menghadirkan pembicara Ir. Sonny Saritua Purba Ketua Bidang Tani dan Nelayan Depinas SOKSI, Ir. Charles Kosasih praktisi pertanian dan pengusaha, Dr. I Wayan Mustika, M.Hum. Kegiatan ini juga dihadiri Ketua Depidar SOKSI Lampung Drs. H. Azwar Yacub, anggota DPRD Lampung I Gede Jelantik, SE, Dosen Unila Ani Suryani, Dinas Pertanian dan Tanaman Holtikultura Provinsi Lampung Khaerul Amri.

Made Bagiasa mengatakan, pelatihan ini untuk mendukung pertanian di Provinsi Lampung sesuai dengan program Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, mewujudkan petani Lampung Berjaya.

Lebih lanjut Made mengatakan, petani selama hanya menggarap lahan saja. Sementara mengelola tanah dengan baik belum banyak yang tahu. Karena itu, Made Bagiasa juga Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Lampung ini, merasa terpanggil untuk melakukan pelatihan pembuatan pupuk hayati dan Mikroba bagi petani dan petani Milenial.

Agar petani tidak monoton dengan pupuk kimia yang harganya mahal, Made Bagiase ingin merubah petani menjadi petani yang mandiri dengan membuat pupuk hayati dan Mikroba dengan bahan yang sederhana dan biaya murah.

Sementara itu, Toni Saritua Purba mengatakan dalam pembuatan pupuk hayati ini sangat mudah dan bahan nya pun berada di sekitar kita. Bahan pembuatan pupuk hayati terdiri dari; Bonggol pisang sebagai sumber mikroba, air cucian beras 2 liter sebagai karbohidrat, gula merah 2 ons sebagai kalori, lalu diaduk menggunakan kayu yang bersih dan dibiarkan selama 15 hari. Kemudian, air dari fermentasi bahan-bahan tersebut yang dinamakan pupuk hayati kemudian disemprotkan ke tanah sebagai media tanam.

Toni yang juga Direktur PT HIM Wilayah Sumbagsel ini menjelaskan, di dalam tanah ada kehidupan dan unsur hara yang juga perlu diperhatikan. Selama ini, para petani hanya memperhatikan unsur tanaman saja tanpa melihat media tanamnya. “Dengan penggunaan pupuk hayati yang di buat secara mandiri, murah ini dapat menghasilkan maksimal untuk mensejahterakan petani khususnya di Lampung,” ujar alumni IPB ini.

Sedangkan Charles Kosasi banyak memberikan wawasan tentang pemasaran dan peluang bisnis bidang pertanian. Para petani Milenial diharapkan inovatif, kreatif dan menjalin network. Sehingga petani tidak hanya bisa bertanam, tapi bagaimana penjualan hasil tanaman baik dan diterima pasar. Charles juga memberi semangat kepada petani milenial menjadi pemuda yang kreatif dan produktif sehingga uang yang datang bukan mencari uang.

Sedangkan Chaerul Amri menyambut baik pelatihan pembuatan pupuk hayati yang diinisiasi oleh I Made Bagiasa Anggota DPRD Lampung. Menurut dia, pelatihan ini kelihatan sepele, tapi sebetulnya kegiatan ini luar biasa. Kegiatan juga sejalan dengan Program Gubernur Lampung Arinal Djunaidi yang meningkatkan kesejahteraan petani di Lampung.

“Kalau bisa mengefesiensikan biaya pertanian maka pendapatan petani meningkat. Kalau petani pendapatannya meningkat, maka kesejahteraan petani meningkat. Kemudian, petani saat ini juga perlu melakukan terobosa dengan teknologi,” ujar Khaerul.

Sedangkan dosen Unila Dr. I Wayan Mustika, MHum, mengatakan, pelatihan ini sangat baik, karena selama ini petani banyak menggantungkan pupuk kimia. Dengan pelatihan pembuatan pupuk hayati dan Mikroba bisa membantu petani.

Wayan Mustika juga menceritakan bagaimana dia bersama I Made Bagiasa berusaha meningkatkan harga singkong dari harga Rp700 di Lampung Tengah dan sampai saat ini harga singkong bisa dinikmati petani karena harga sekarang di atas Rp1500-1700.

Wayan mengatan, peserta pelatihan yang hadir bisa mengambil ilmunya dan bisa diterapkan di kampung masing-masing.

Sedangkan Ketua Depidar SOKSI Lampung Drs. H. Azwar Yacub mengatakan, SOKSI Lampung sangat mendukung kegiatan pelatihan pupuk hayati dan Mikroba. “Harapan saya adik-adik yang bergerak di bidang pertanian tidak membeli pupuk yang mahal, tapi dengan pupuk buatan yang murah bisa meningkatkan hasil pertanian,” ujar anggota DPRD Lampung ini.

Azwar juga salut kepada mahasiswa dan pemuda mau bergerak di bidang pertanian. Karena saat ini dibutuhkan pemuda-pemuda yang kreatif, inovatif didukung dengan teknologi informasi yang modern. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.