Masih Nekat Mudik ke Tubaba, Siap-Siap Dikarantina di Kuburan

PEMKAB Tulangbawang Barat membuat aturan baru tentang kedatangan pemudik dari luar kota. Mereka tidak lagi diberi opsi karantina mandiri di rumah. Semua pemudik yang memaksa wajib karantina di rumah karantina khusus yang disediakan pemkab selama 14 hari.

Kebijakan tersebut di sampaikan Bupati Tulangbawang Barat, Umar Ahmad, dalam rekaman percakapannya dengan salah satu perantau. Dalam rekaman berdurasi 2.05 detik itu bupati menggambarkan seputar bahaya Covid-19 untuk orangtua dan keluarga di kampung.

Meski tidak melarang, namun Umar Ahmad yang juga Ketua Gugus Tugas Covid-19 Tubaba ini mewanti-wanti perantau jika tetap nekat pulang ke Tubaba ditengah pencegahan rantai penularan Corona virus akan dikarantina selama 14 hari di lokasi khusus yang berada di dekat kuburan.

“Kalau masih memaksa pulang ke Tubaba, maka anda harus di karantina selama 14 hari di gedung SD deket kuburan. Jika mau, silahkan pulang,” demekian disampaikan Umar dalam rekaman komunikasi dengan perantau melalui selulernya.

Mendengar hal tersebut, perantau yang belum diketahui namanya itu berjanji untuk menunda kepulangannya ke Tubaba hingga virus berbahaya itu dianggap aman. Tanpa ragu perantau itu menanyakan seputar bahaya penularan Corona terhadap keluarga dan masyarakat.

Dengan gamlang bupati menjelaskan secara rinci terkait bahaya yang dapat mengancam anak, istri keluarga serta kehidupan orang lain. Dia juga mengatakan, tidak ada jaminan orang yang datang dari luar daerah bebas dari virus berbahaya itu.

“Coba kamu bayangkan, satu orang yang terkena virus Corona bisa menularkan 406 orang dalam waktu satu bulan, bisa-bisa satu desa terkena virus semua gara-gara satu orang. Sampai sekarang anti virusnya belum ditemukan, ada ratusan ribu orang sudah terinfeksi dan puluhan ribu sudah meninggal,” jelas Umar.

Terkait lebaran, Umar meminta warga dapat merayakan dirumah masing-masing. Sedangkan silaturahmi, bupati menyarankan menggunakan teknologi komunikasi untuk menjaga diri sendiri dan orang lain dari penularan Corona virus.

Sementara bagi warga yang telah mudik lebih dulu ke Tubaba, Umar meminta segera melaporkan diri ke kepalo tiyuh (desa) dan layanan kesehatan terdekat. Selain itu dia mewajibkan isolasi mandiri selama 14 hari dirumah masing-masing. “Bila perlu di lakban,” canda Alumni Universitas Lampung ini.

Saat dikonfirmasi, Bupati Tubaba Umar Ahmad meminta perantau dapat menunda rencana pulang ke Tubaba. Menurutnya, masyarakat yang bertolak dari daerah pandemic atau daerah zona merah yang telah ditetapkan sebagai tempat menyebar wabah ini sangat berbahaya bagi masyarakat lain.

Dia mengatakan pihaknya terus melakukan sosialisasi pencegahan penanganan virus Corona. Untuk itu, ia berharap masyarakat mematuhi berbagai seruan yang telah diterbitkan baik pemerintah pusat dan Pemerintah Tubaba.

“Ini harus ada kerjasama yang baik, mulai tingkat desa hingga kabupaten. Corona adalah persoalan serius, kita tidak boleh main-main. Insya Allah dengan kerjasama yang baik, kita dapat melawannya,” pinta Umar, saat dikonfirmasi warta9.com, Sabtu (18/4/2020).

Sebab penularan virus tersebut tidak menunjukkan gejala. Seseorang yang membawa virus tampak sehat. Dalam masa inkubasi ini, virus bisa menular ke orang lain apabila si pembawa virus melakukan kontak saat berkunjung ke keramaian, baik di ruang publik atau ke kota lain.

“Jika Ingin kasus corona ini tuntas, maka sembari berikhtiar masyarakat wajib mematuhi aturan yang telah diberlakukan pemerintah saat ini. Virus ini tidak pernah bergerak ke mana-mana, tetapi manusia lah yang menggerakkan virus hingga bisa menyebar,” tambah bupati, seraya mengimbau agar masyarakat terus menjaga pola hidup sehat dan lingkungan yang bersih. (W9-jon)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.