Masyarakat Pertanyakan Pekerjaan Peningkatan Jalan Mangkrak

Malang, Warta9.comMandeknya proyek peningkatan jalan Lawang – Gunungjati, Malang, Jawa Timur ini, menjadi perbincangan masyarakat sekitar. Pasalnya ruas jalan tersebut beberapa hari ini mangkrak.

Pekerjaan yang direalisasikan oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga tahun 2019 melalui DAK reguler dengan pagu anggaran senilai Rp3,3 milyar, melalui lelang dan dimenangkan CV Cipto Dadi yang beralamatkan di Jalan Kemayoran Atas Kota Malang.

Namun sayangnya pekerjaan tersebut dirasa kurang transparan dikarenakan tidak memampang plank papan proyek di sekitar pekerjaan tersebut. Selain itu kantor Direksikeet juga tidak ada sehingga saat warta9.com klarifikasi ke lokasi pekerjaan beberapa minggu kemarin pihak pelaksana lapangan dari CV Cipto Dadi tidak bisa menunjukkan gambar struktur dan arsitektur pekerjaan.

Tentunya warga sendiri hingga saat ini bertanya – tanya kenapa pekerjaan tersebut terhenti, salah satunya Pak Dior yang mengaku warga Lawang, kepada warta9.com mempertanyakan pekerjaan tersebut terhenti, selain itu tidak memasang papan informasi nilai pekerjaan agar masyarakat dapat mengetahui sumber dana untuk pekerjaan cor rabat beton dan peningkatan jalan tersebut.

Bahkan ia juga mempertanyakan peningkatan jalan tersebut tidak menggunakan alat pemadat vibrating. Sehingga pekerjaan tidak diduga tidak berkwalitas dan retak – retak. “Apalagi pekerjaan cor rabat beton tersebut juga tidak memakai besi bertulang sehingga kwalitasnya patut dipertanyakan,” tuturnya.

Saat ini kondisi di sekitar pekerjaan jalan juga mengalami kemacetan yang membahayakan pengguna jalan. Seperti yang disampaikan Agus, warga jalan Sumberuni – Lawang. Akibat macet dia terpaksa membantu kelancaran kendaraan yang melintas disekitar pekerjaan jalan.

“Pekerjaan ini sudah berhenti selama 5 hari, gak tau kenapa pekerjaan ini terhenti mungkin nunggu kering cornya atau bagaimana, saya dan 3 orang teman saya membantu kelancaran kendaraan yang melintas disini. Karena kalau disini lagi macet bisa tawuran, seperti beberapa hari kemarin karena berebut jalan pengendara mobil dari arah berlawanan yang sama-sama tidak mau mengalah ahirnya ribut,” ujar dia.

Hingga ahirnya dia dan rekannya membantu kelancaran jalan meski tidak ada yang nyuruh. Akan tetapi demi kelancaran dan keamanan mereka berinisiatif membantu para pengguna jalan.

“Yang berbahaya jika malam hari karena minim penerangan jalan. Selain jalan sempit tapi harus dilalui, saya berharap semoga penerangan jalan disini juga diperhatikan oleh Dinas terkait,” imbuhnya.

Hingga saat ini belum ada jawaban dari Dinas PUBM Kabupaten Malang, bahkan beberapa hari belakangan ini pihak dari DPUBM Kabupaten Malang tidak dapat di hubungi, baik di temui di kantor maupun di hubungi lewat ponsel. (W9-SO)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.