Way Kanan, Warta9.com – Aksi coret baju dan konvoi sepeda motor para siswa usai pengumuman kelulusan, sepertinya memang sudah menjadi tradisi di negeri ini.
Upaya-upaya meminimalisir aksi euporia siswa telah dilakukan SMAN 1 Blambangan Umpu, tahun lalu pihak sekolah berupaya melakukan pengumuman seperti sekolah lainnya yang mengumpulkan siswa ke sekolah, namun siswa diwajibkan berpakaian muslim agar tidak ada aksi coret-coret, siapa menyangka para siswa telah mempersiapkan diri dengan membawa pakaian seragam yang disimpan dalam tas, sehingga tradisi coret baju tetap dilakukan.
Oleh sebab itu Kepala Sekolah SMAN 1 Blambangan Umpu Sevensari, S.Pd pada tahun ini melakukan pengumuman kelulusan melalui system online, dimana para siswanya selain dapat mengakses melalui ponsel dan komputer dimanapun berada, juga meminimalisir aksi coret-coret seragam dan aksi euporia yang biasa terjadi.
“Sengaja kita tidak kumpulkan siswa disekolah, kita buka link pengumuman yang dapat diakses melalui ponsel dan komputer dengan memasukkan user id pada waktu ujian kemarin, hal itu agar para siswa usai pengumuman dapat bersyukur dan melakukan hal yang lebih positif daripada hanya sekedar coret-coret baju,” ucap Sevensari saat dikonfirmasi, Kamis (3/5/2018)
Ditambahkanya, selain pengumuman melalui online, pihak sekolah juga mengimbau para siswanya yang telah lulus untuk melakukan kegiatan sosial berupa memberikan seragam kepada yang membutuhkan. “Kita juga mengimbau mereka (siswa, red) untuk melakukan kegiatan sosial dengan memberikan baju seragam kepada yang membutuhkan, bisa memberikan langsung, atau melalui sekolah yang dikordinir wali kelas,” tambahnya.
Sedangkan pengumuman kelulusan baru dapat diakses para siswa mulai hari ini pukul 13.00 WIB. (W9-AS)
