Miris!!! Sepekan Terkena Banjir, Pemkab TUBA Terkesan Tutup Mata

Tulangbawang, Warta9.com – Sudah sepekan 560 rumah dan ribuan hektar sawah warga yang ada di Kecamatan Dente Teladas, Gedung Meneng, Menggala, terendam banjir. Mirisnya hingga kini Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang belum memberlakukan penanganan penanggulangan bencana atau meninjau lokasi banjir tersebut.

Selain kecewa masyarakat di tiga kecamatan ini menilai jika sisi kemanusian Pemkab Tulang Bawang telah terkikis oleh lubernya aktifitas para Aparatur Sipil Negara (ASN).

Pasalnya selain ratusan rumah terendam banjir juga terdapat ribuan hektar sawah di Dusun Asam Bulan Kampung Pasiran Jaya, terancam gagal panen. Selain itu puluhan rumah di Dusun Sinar Palembang, Kampung Pendowo Asri Kecamatan Dente Teladas, juga dikepung air.

Selanjutnya Kampung Bakung Udik, Kecamatan Gedung Meneng sedikitnya 50 rumah terendam banjir dengan ketinggian 2,5 meter. Dan Kampung Bugis, Kelurahan Menggala Kota, Kecamatan Menggala sedikitnya 200 rumah masyarakat juga terendam banjir, dengan ketinggian air 2,5 meter.

Para korban banjir di Menggala ini sangat menyesalkan lambanya penanganan dari pihak Pemkab. Dimana beberapa elemen masyarakat, parpol sudah turun meninjau serta mengambil langkah langkah penanganan. Kendati Pemkab sendiri terkesan tutup mata atas musibah yang melanda warga.

Karim (35), warga Menggala Kota, menyesalkan sikap pemkab setempat yang terkesan tutup mata terhadap warganya sendiri khususnya di Gedung Meneng dan Dente Teladas yang terkena musibah banjir, kendati musibah tersebut sudah sepekan. Namun tidak ada bentuk kepedulian pemkab terhadap warga. Padahal untuk saat ini sangat membutuhkan uluran tangan bantuan pemkab.

“Jangankan meninjau, perhatian sebagai bentuk kepedulian juga tak terlihat, buktinya hingga sekarang tim dari BPBD tidak turun, atau mendirikan posko, siapkan perahu karet, semestinya BPBD harus siaga karena sewaktu-waktu jika air meluap mereka bisa membantu untuk evakuasi,” sesal Karim.

Terpisah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerahb (BPBD) Pemkab Tulangbawang Normal mengatakan, pihaknya tidak bisa berbuat hanya melakukan eksen saja dalam membantu warga yang terkena musibah banjir. Karena sampai saat ini belum ada perintah dari Ibu Bupati Winarti untuk turun kelapangan.

Menurutnya sejak awal terjadinya musibah banjir yang menimpa Kampung Bugis, Kecamatan Menggala itu dirinya telah melaporkan hal tersebut ke Bupati agar segera ditindak lanjuti. Sebab kata dia, semua tindakan harus segera dilakukan pihaknya dalam menangani musibah banjir. Namun hal itu harus terlebih dahulu melalui proses persetujuan Bupati.

“Untuk melakukan tindakan dalam menangani musibah banjir ini semuanya memerlukan anggaran. Sedangkan anggaran tidak bisa saya gunakan jika bupati tidak mau teken dan mengeluarkan SK. Jadi bagaiamana saya bisa berbuat, padahal sejak awal saya telah mengajukan surat dan nota dinas ke bupati untuk menangani musibah banjir,” terangnya.

“Mengingat musibah banjir ini merupakan hal yang darurat, namun nyatanya sampai saat ini belum juga di respon. Jadi bagaimana, kalau tidak ada perintah. Gimana bisa bekerja,” ungkap Kepala BPBD Normal, Kamis (08/03/2018).

Sementara Camat Dente Teladas Ketut Romeo menjelaskan jika bencana banjir terjadi Sabtu (03/03) lalu, di Dusun Sambulan, Kampung Pasiran Jaya sedikitnya 400 rumah warga yang terkena banjir dengan ketinggian 1,5 meter atau setinggi pinggang orang dewasa.

Bencana banjir juga merendam ratusan hektar sawah, untuk Dusun Sinar Palembang sedikitnya 60 rumah serta ratusan hektar sawah terendam banjir dengan ketinggian 1,5 meter.

“Sejauh ini BPBD baru mendirikan tenda sebanyak enam buah, dan petugas sudah ada dilokasi memantau perkembangan debet air guna memastikan langkah-langkah evakuasi. Sedangkan dari Pemkab belum ada bicara bantuan korban banjir, mengenai bantuan pihak kecamatan inisiatif sendiri sudah memberikan air mineral dan kebutuhan sekadarnya ke para korban banjir,” ucap Camat. (W9-Wan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.