Miris!! Sudah di PHK Lalu Dipaksa Kosongkan Rumah

Muara Enim, Warta9.com – Benar-benar tak manusiawi yang dialami puluhan karyawan PT. BIM yang di PHK oleh perusahaan sawit tersebut.

Betapa tidak usai di PHK tanpa alasan yang jelas, mereka langsung dipaksa untuk segera mengosongkan rumah perushaan yang mereka tempati.

Selama bekerja di PT. BIM itu para pekerja disiapkan tempat tinggal yang lokasinya masih di areal perusahaan.

Ironisnya lagi jika dalam waktu yang ditentukan, Sabtu, 7 Maret, ternyata masih tidak mengindahkan instruksi tersebut maka akan dipidanakan.

Menurut keterangan Ketua Serikat Pekerja SBSI PT. BIM, Paiman, saat dibincangi media ini, mengatakan, sebanyak 72 orang pekerja perusahaan milik PT. BIM telah di PHK secara massal tanpa kejelasan.

Hal itu diduga kuat buntut dari aksi mogok kerja yang dilakukan beberapa waktu yang lalu yang menuntut transparansi pelaksanaan akuisisi dari PT MAS ke PT BIM.

Paiman sangat menyayangkan atas apa yang dilakukan oleh pihak perusahaan kepada para pekerja yang dinilai arogan dan tidak manusiawi.

“Selain PHK yang tidak jelas, dirinya juga harus mengosong rumah dalam waktu singkat bahkan dengan ancaman pidana,” katanya.

Senada juga diungkapkan salah seorang pekerja wanita, Feby, yang mengaku kecewa dan kesal atas perlakuan perusahaan tersebut.

Sementara itu, perwakilan pengurus Korwil Sumsel, Umar, mengatakan, para pekerja akan kembali melanjutkan aksi demo dengan membangun tenda di sekitar jalan lintas Prabumulih-Gelumbang atau tidak jauh dari kantor PT. BIM.

Selain itu dipastikan Senin nanti, akan menggelar aksi ke kantor Bupati Muara Enim hingga persoalan tuntas.

Dari hasil pantuan langsung media ini di lapangan, tampak para pekerja secara seksama mengangkut dan mengosong rumah masing-masing dengan menggunakan kendaraan motor, mobil pick up dan truk.

Tampak di perjalanan para pekerja ini juga sempat terhalang dan terhenti karena harus ada surat jalan dari perusahaan.

Sayangnya, ketika para awak media hendak konfirmasi ke pihak perusahaan justru dilarang masuk dan tidak diperbolehkan masuk oleh security perusahaan dengan dalih atas perintah pimpinan.

“Maaf pak, kami hanya menjalankan tugas dan perintah atasan, jadi tidak bisa masuk meliput ke dalam kantor, dan melakukan konfirmasi, maaf ya pak,” sebut salah satu petugas security Pos pintu masuk kantor, ketika mengetahui maksud dan tujuan beberapa wartawan. (W9-adi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.