Monev, Instansi Pemerintah Diminta Antisipasi Bencana

Lumajang, Warta9.com – Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat (Linmas) Satpol PP, Nanang Bashori, S.Ap berharap semua instansi pemerintah, swasta, perbankan maupun perusahaan bisa lebih peduli terhadap kesiapsiagaan bencana kebakaran.

Hal itu disampaikannya saat Roadshow Monitoring dan Evaluasi (Monev) Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di wilayah Kecamatan Pasrujambe dan Senduro, Rabu (16/10/2019).

Lokasi monev di kedua wilayah kecamatan meliputi, Kantor Kecamatan Pasrujamber, Puskesmas Pasrujambe, Kantor Camat Senduro, dan KUD Tani Makmur Desa Kandangtepus Kecamatan Senduro.

Nanang mengungkapkan, hasil monev kali ini menemukan sejumlah instansi pemerintah kurang antisipatif dan belum siapsiaga dalam menghadapi bencana kebakaran jika sewaktu-waktu terjadi. Ditambahkan, bahkan, ada instansi yang tidak memiliki APAR sama sekali. Padahal, APAR tersebut berguna untuk penanganan pertama bencana kebakaran.

Selaras dengan hal itu, Kasi Linmas Satpol PP, Abdul Ghofar menjelaskan, APAR merupakan alat penting mengatasi bencana kebakaran tahap pertama. Sehingga, masing-masing instansi, perbankan, maupun perusahaan sebaiknya segera menyiapkannya secara mandiri.

Sementara itu, teknisi Damkar, Bayu Wicaksono pada kesempatan itu memberikan cara dan trik penggunaan APAR secara mandiri. Ia mengatakan, pelayanan mobil pemadam kebakaran sangan terbatas. Sejauh ini, hanya mobil Damkar yang dimiliki hanya tiga unit dan usianya sudah relatif tua.

Sedangkan, standart operasional prosedure (SOP) penanganan bencana kebakaran itu durasinya hanya 15 menit dalam wilayah Kec. Lumajang dan sekitarnya.

Tim monev kali ini, terdiri dari Kabid Linmas Nanang Bashori, S.Ap, Kasi Linmas Abd. Ghofar, Kasi Bina Potensi Masyarakat Drs. Mirwannudin, Teknisi Damkar Bayu Wicaksono, dan staf Linmas/ driver, Prasada Suryadi itulah para pelaksana kegiatan. (W9-Fendik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.