MWC NU Dukung KH Zainal Abidin Dan KH Ali Qomarudin Kembali Pimpin NU Metro

Metro, Warta9.com – Konferensi Cabang V Nahdlatul Ulama (Konfercab NU) Kota Metro yang akan digelar tanggal 23 November mendatang, hampir dipastikan duet KH Zainal Abidin dan KH Ali Qomarudin bakal kembali memimpin Ormas yang didirikan Hadratus Syeach KH Hasyim As’ari 5 tahun kedepan.

Pasalnya, sampai H-4 akan digelarnya permusyawaratan tertinggi di tingkat Cabang itu belum ada satu kandidat menyuarakan siap bertarung untuk menggantikan posisi KH Zainal Abidin yang saat ini menjabat Ketua Suriah dan KH Ali Komarudin sebagai Ketua Tanfidhiyah.

Bahkan meski Konfercab NU baru akan dibuka pada hari Sabtu mendatang, bisa dibilang Konfercab sudah selesai. Sehingga forum Konfercab nantinya hanya sebagai forum permusyawaratan untuk mengukuhkan kembali kepengurusan Cabang periode sebelumnya, kalaupun ada perubahan hanya sekedar alih komposisi saja.

Hal itu setidaknya terkuak dalam rapat koordinasi Pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Metro Timur yang diikuti Pengurus Suriah dan Tanfidhiyah serta Pengurus Ranting yang berlangsung di kediaman Ketua Suriyah, Kiai Nuryanto, MPd.I, Selasa (19/11/2019) malam.

“Sesuai hasil rapat dengan 5 Pengurus MWC yang ada di Kota Metro selaku pemilik suara yang dihadiri Pengurus Cabang serta Panitia Konfercab, untuk Ketua Tanfidhiyah sudah mengerucut kepada sosok KH Ali Qomarudin,” kata Ketua MWC NU Metro Timur, Ustad Nurohmat.

Sementara Ketua Suriah, Kiai Nuryanto yang didampingi Khatibnya, Kiai Lutfi mengungkapkan berdasarkan hasil pertemuan dengan pengurus Suriah MWC lainya setiap MWC harus mengusulkan 5 Kiai, namun dari 5 Kiai yang diusulkan sesuai arahan dari Pengurus Cabang setiap MWC harus mengusulkan 3 Paket Kiai yaitu KH Syamsudin Tohir, KH Zakaria Ahmad, dan KH Zainal Abidin plus 2 Kiai lain pilihan masing-masing MWC.

Alasan mengapa ketiga sosok Kiai kharismatik itu diusulkan, lanjutnya, sebagai bentuk penghormatan karena jasa-jasa ketiga tokoh tersebut atas khidmad terhadap NU selama ini. Selanjutnya, dari usulan 5 MWC yang ada di Kota Metro itu akan muncul sejumlah Ulama.

Mengacu kepada Anggaran Rumah Tangga (ART) hasil Kongres ke-33 di Jambang Bab XIV pasal 42 ayat 1 butir (a) Rais Suriah dipilih secara langsung melalui musyawarah Mufakat dengan sistem Ahlul Halli wal ‘Aqdi (AHWA).

Dan dalam ayat (b) menjelaakan Ahlul Halli wal ‘Aqdi terdiri dari 5 orang ulama yang ditetapkan secara langsung dalam Konferensi Cabang, kelima Ulama itu akan menentukan siapa yang akan menjadi Rais Suriahnya.

Sementara untuk proses pemilihan Ketua Tanfidhiyah diatur dalam ayat 1 butir (d) Ketua dipilih secara langsung melalui musyawarah mufakat atau pemungutan suara dalam Konfercab, dengan terlebih dahulu menyampaikan kesediaannya secara lisan atau tertulis dan mendapat persetujuan dari Rais terpilih.

Dalam Konferensi kali ini hanya muncul calon tunggal untuk Ketua Tanfidhiyah, hal ini memicu perdebatan dakam rapat koordinasi tersebut, di mana Ketua Ranting Yosorejo, Ustadz Muslim dan Ketua Ranting Tejosari, Ustadz Ponisan merasa Konfercab itu tidak seru karena dianggap pola kaderisasi mengalami stagnan, sehingga menutup kader potensial lainya tidak muncul.

“Terus terang kami kecewa dengan tidak adanya calon lain, kami pingin ada regenerasi, ada pergantian kepemimpinan, apalagi status kami hanya sebagai peninjau,” kata Muslim dengan suara tinggi.

Namun, meski sempat terjadi debat pada akhirnya rapat koordinasi itu mampu menyelaraskan pemikiran yang berbeda untuk sebuah kesamaan pemikiran, dimana setiap pemimpin itu memiliki kelebihan dan kekurangan masing, dan memutuskan MWC NU Metro Timur tetap mendukung duet KH Zainal Abidin dan KH Ali Qomarudin untuk kembali memimpin NU Kota Metro periode 2019 -2024.

Sebelumnya, pada puncak peringatan hari santri tanggal 22 Oktober lalu, dihadapan Ketua Tanfidhiyah Wilayah Lampung, Prof Dr M Mukri dan ribuah kader serta jamaah, KH Ali Qomarudin secara terbuka menyatakan berpamitan karena masa khidmadnya telah selesai dan akan digelar Konferensi, harapannya akan terpilih sosok Pemimpin NU Kota Metro yang lebih baik dari dirinya.

Untuk diketahui, KH Ali Qomarudin yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotul Qur’an 16c Mulyojati Metro Barat itu sudah 2 periode memimpin NU Cabang Metro. Yaitu hasil Konferensi Cabang III tahun 2009 dan berlanjut dikonferensi Cabang IV tahun 2014 yang kembali terpilih, dan bila di Konferensi V ini kembali mendapat amanah, maka ini adalah periode ketiga kalinya memimpin NU Metro. (W9-joko)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.