Ngobrol Bareng Walikota Tegal, Sektor Wisata Jadi Topik Utama

Semarang, Warta9.com – Wali Kota Tegal H. Dedy Yon Supriyono memaparkan penanganan Pandemi Covid-19 di Kota Tegal dari diberlakukannya zona merah, lockdown, karantina wilayah, Pembatasan Skala Berskala Besar (PSBB), pelonggaran PSBB dan Era New Normal. Meskipun dilakukan dengan pemblokiran perbatasan dengan MCB dan mematikan lampu di malam hari.

Hal itu disampaikannya, saat ngobrol bareng Walikota dalam acara Tribun Forum, di Semarang Kamis, (8/7/2020). Acara dipandu Pemimpin Redaksi Tribun Jateng, Erwin Ardian.

Wali Kota bersyukur Kota Tegal berhasil zero Covid-10 dan menjadi zona hijau dengan zero pasien yang positif Covid-19, zero Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan zero Orang Dalam Pengawasan (ODP).

“Keberhasilan ini adalah keberhasilan kita semua bukan semata karena kepimpinan Wali Kota. Saya didukung jajaran Forkompimda dan Gugus Tugas, tenaga medis yang giat untuk menjalankan tugas dengan baik dengan sosialsiasi protokol kesehatan dan penanganan yang serius dbantu TNI/POLRI selalu menjalankan operasi penegakan dispilin mendukung protokol kesehatan,” ungkap Wali Kota.

Dia menyebutkan tujuan pemblokiran jalan dengan MCB dan mematikan lampu agar warga Kota Tegal malas keluar rumah dan orang luar kota malas untuk datang ke Kota Tegal sehingga orang merasa tidak nyaman dan tidak berkerumun.

“Penanganan virus Corona dilawan dengan virus psikologi. Sehingga orang malas datang dan malas keluar rumah. Ada beton dan jalan-jalan gelap,” ungkap Wali Kota yang juga menyebut mengurangi gesekan antara warga dengan petugas Gugus Tugas, TNI/POLRI dan Satpol PP.

Disebutkan Wali Kota, penanganan Covid-19 di Kota Tegal juga dilakukan seiring dengan pemulihan ekonomi.

“Karena new normal dengan kondisi yang zero penting dilakukan pemulihan ekonomi. Normal kesehatannya, normal ekonominya, juga situasi kondisi serta menghidupkan pelaku usaha,” ungkap Wali Kota.

Dengan berstatus zona hijau, untuk itu objek pariwisata di Kota Tegal sudah ijinkan untuk dibuka.

“Kota Tegal sudah zona hijau sudah diijinkan objek pariwisata mulai dari satu bulan kemarin khusus untuk warga KTP Kota Tegal. Tanggal 1 Juli 2020 kita sudah perbolehkan dari luar kota datang dengan tetap mematuhi protokol kesehatan,” tutur Wali Kota yang menyebut di Kota Tegal, khususnya Pantai Alam Indah, telah menambah wahana baru.

Antara lain jetsky, parasailing boat, kasur layang, donat boat, banana boat dan lantai apung. Selain itu, ada wahana diving dan memancing ikan di kawasan Karang Jeruk. Bahkan di kawasan tersebut terdapat ikan neon yang dapat bercahaya di waktu malam hari.

Namun di kawasan parisiwata, Wali Kota mewajibkan protokol kesehatan tetap dilaksanakan. Seperti di pintu masuk ada tenaga medis, thermogun untuk cek suhu tubuh, chamber disinfektan, ada pemantauan dari tim agar masyarakat yang berjunjung tetap pakai masker.

Agar tidak terjadi gelombang kedua penularan Covid-19, warga Kota Tegal dikatakan Wali Kota juga sudah sadar akan protokol kesehatan.

Jika ada yang tidak memakai masker, maka warga lain mengingatkan bahkan memberikan masker untuk dipakai. Sedangkan Gugus Tugas melaksanakan operasi masker dengan menggunakan pengeras suara.

Bagi yang tidak memakai masker diberikan sanksi menglafalkan Pancasila dan mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Dengan usainya new normal, Wali Kota juga berencana akan membubarkan Gugus Tugas dan menggantinya dengan relawan Covid-19.

”Saya akan mengangkat relawan mandiri. Keterwakilan dari unsur Pemkot diwakili oleh Wakil Wali Kota yang lain seluruh ormas, OKP, remaja, organisasi profesi dan perusahaan- perusahaan dan juga perbankan. Ini adalah relawan mandiri Covid-19 non biaya APBD,” jelas Wali Kota.

Sementara Head of Public Relation Enesis Group Elkana Lewerissa mengapresiasi apa yang dilakukan Wali Kota untuk warganya.  “Langkah yang baik adalah mulai membuka kembali pariwisata karena memang Covid-19 lumayan memberi dampak.

Dampak secara psikologis di masyarakat. Masyarakat membutuhkan hiburan untuk pergi relaksasi pikiran agar tidak stress. COvid-19 menimbulkan banyak faktor mental dan psikologis,” ungkap Elkana.

Elkana juga menyatakan salut kepada Pak Wali Kota dan jajaran yang  berhasil zona hijau tentu tetap patuh untuk melaksanakan protokol kesehatan. “Lebih baik mencegah daripada mengobati,” tutur Elkana. (W9-Sho)

banner 300250

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.