Olah Data Bisnis Perkebunan, BI Ambil Sample PTPN VII

Bandarlampung, Warta9.com – Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Lampung mengambil sampel perkembangan bisnis perkebunan di PTPN VII, Jumat (13/9/2019). Pengambilan sample oleh tim dari Divisi Fungsi Data Statistik dan Keuangan BI Lampung dilakukan di Kantor Direksi PTPN VII. Mereka diterima Sekretaris Perusahaan PTPN VII Okta Kurniawan dan beberapa pejabat terkait.

Dalam pengantarnya, Manajer Fungsi Data Statistik dan Keuangan BI Lampung Dyah Etika menyampaikan terima kasih kepada PTPN VII yang welcome terhadap data bisnis yang dibutuhkan BI. Dyah mengatakan, data kegiatan bisnis dari PTPN VII sangat dibutuhkan untuk diolah menjadi data statistik oleh pihak BI.

“Kami sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pihak PTPN VII yang membuka diri kepada BI untuk memperoleh data bisnisnya. Ini penting karena secara berkala, setiap tahun kami harus punya statistik yang kemudian bisa menjadi pijakan kebijakan BI secara makro. PTPN VII menjadi salah satu sumber data penting karena mempunyai aset perkebunan yang cukup luas di Lampung. Jadi, kalau untuk indikator bidang perkebunan, PTPN VII sangat penting,” kata dia.

Dia menambahkan, data yang valid dan up to date sangat dibutuhkan oleh BI untuk bahan pengambilan kebijakan yang tepat. Hal itu karena pihak BI sebagai Bank Sentral memiliki tugas dan kewenangan dari pemerintah untuk mengendalikan indikator ekonomi, mikro maupun makro.

Ia menyebutkan, kebijakan moneter dalam rangka pengendalian inflasi dan indikator keuangan lainnya dimiliki oleh BI. Jika situasi ekonomi tenang dan stabil, kata dia, pihaknya adalah pemantau yang mencatat setiap pergerakan. Namun, jika terjadi instabilitas, pihaknya bisa ikut intervensi ke pasar dengan berbagai kebijakan.
“Intinya, data yang valid ini sangat kami butuhkan. Sebab, dari data-data inilah BI akan mengambil langkah,” kata dia.

Sementara itu, sebelum memaparkan kondisi terkini proses bisnis secara statistik, Okta Kurniawan memperkenalkan profil perusahaan dengan memutar video. Okta mengatakan, pihaknya siap menyampaikan data terbaru dan terbuka untuk kepentingan yang lebih mendasar.
“BI adalah pusat kebijakan di bidang ekonomi negara. Oleh karena itu, kami sangat senang bisa menjadi bagian dari indikator ekonomi Lampung dan juga nasional. Kami akan welcome kapanpun BI membutuhkan,” kata dia.

Kemudian, Kasubag sekretariat PTPN VII Syafei Ritonga menayangkan angka-angka pencapaian dan target PTPN VII dalam menjalankan bisnis perkebunan. Kepada tim dari BI, Syafei memaparkan, PTPN VII mengelola empat komoditas perkebunan yang memproduksi bahan baku industri. Yakni, kepala sawit dengan produknya berupa crude palm oil (CPO), karet dengan produk karet olahan setengah jadi berbagai grade, tebu atau industri gula putih, dan teh.

“Untuk saat ini, produk yang kami hasilkan masih dominan ke bahan baku. Gula putih dan teh memang sudah produk jadi yang bisa dinikmati konsumen, tetapi pemasarannya masih partai besar. Dan sekarang, melalui holding company kami, yakni PTPN Group, kami segera memasuki pasar retail dengan brand product “Walini” yang terdiri dari minyak goreng, teh, kopi dan gula yang mulai diperkenalkan,” kata Syafei. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.