Paksakan Anak Bawang Jadi Ketua, Muscab PKB Bandarlampung Bubar, Informasi DPW Turun Tangan Lanjutkan Muscab

Muscab PKB Bandarlampung sepi dari peserta sehingga diskor. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com – Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) se-Provinsi Lampung telah menggelar Musyararah Cabang (Muscab) serentak, Sabtu (6/3/2021). Muscab serentak dibuka Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, secara virtual dan dihadiri Ketua DPW PKB Lampung Hj. Chusnunia Chalim, MSi, MKn, Ph.D.

Muscab PKB serentek se-Lampung juga telah menghasilkan Ketua DPC, Ketua Dewan Syuro dan Sekretaris serta Bendahara. Kecuali Muscab PKB Bandarlampung karena Muscab tidak jalan alias molor.

Muscab PKB Kota Bandarlampung yang digelar di Kantor DPC PKB Bandarlampung Jalan Pubian Susunan Baru, Langkapura tidak dapat dilanjutkan. Lantaran peserta membubarkan diri selang beberapa menit setelah sambutan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar secara virtual.

Pimpinan Sidang yang memegang mandat DPP PKB, Khaidir Bujung menghentikan proses Muscab setelah mensekor sidang selama 60 menit. Meski sudah diskor 60 menit panitia Muscab tidak bisa menghadirkan peserta Muscab. Hingga waktu skor habis, hanya 4 PAC yang hadir dari 20 PAC PKB di Bandarlampung.

Sesuai AD/ART PKB, lanjut Bujung, Muscab dapat dilaksanakan jika peserta yang hadir dua per tiga dari total jumlah PAC yang ada. Karena tidak memenuhi dua per tiga, tambah Bujung, maka tidak bisa dilanjutkan. Keputusan selanjutnya diserahkan ke DPP PKB.

Sementara itu, Ketua DPC PKB Kota Bandarlampung, H Juanda menyesalkan gagalnya gelaran Muscab. Juanda menyebut jika gagalnya Muscab lantaran DPW PKB Lampung tidak transparan dan terkesan otoriter dalam pengusulan nama calon ketua ke DPP. Salah satu nama calon yang diusulkan oleh DPW PKB adalah anggota DPRD Kota paling muda kata Juanda masih anak bawang yaitu Robiatul Adawiyah. Robiatul menjadi anggota DPRD berusia 24 tahun. Dinilai Juanda belum layak memimpin PKB Bandarlampung. “Ya, ini ulah DPW PKB yang otoriter dan tidak transparan,” kata Juanda.

Menurut Juanda, kekecewaan pengurus PAC cukup beralasan. Sebab, mekanisme penunjukan ketua tidak jelas kreterianya, dan apa yang diputuskan DPP sudah bocor. “Saya diperintah menggelar Muscab, sementara yang jadi ketua orang lain. Informasi terkait siapa ketua yang ditunjuk sudah bocor. Jadi saya menyiapkan hajat untuk kemenangan orang lain. Wajar jika kader kecewa,” tuturnya.

Mekanisme penunjukan Ketua DPC, lanjut Juanda, mestinya melalui proses usulan DPC dan berdasarkan prestasi, dan mekanisme itu tidak pernah ada. “PKB Kota Bandarlampung dalam sejarah hanya mendapat 1 kursi di DPRD Bandarlampung tidak pernah mendapat 3 kursi. Itu prestasi saya, sudah menghantarkan PKB mendapat 3 kursi parlemen,” kata dia.

Prestasi itu, lanjut Juanda, sama sekali tidak dihargai dan DPW justru mengusulkan ke DPP orang yang baru untuk menjadi ketua. Yaitu Robiatul Adawiyah yang menurut dia masih terlalu muda.

Bubarnya Muscab PKB Bandarlampung menjadi perhatian DPW PKB sehingga petinggi DPW PKB turun dan melanjutkan Muscam Sabtu sore.

Ketua DPW PKB Provinsi Lampung, Chusnunia Chalim mengatakan, pelaksanaan muscab serta seluruh pertemuan internal PKB mengedepankan permusyawaratan perwakilan dan permufakatan. “Kami berharap Muscab serentak di Provinsi Lampung lebih mengedepankan kemajuan PKB sesuai dengan cita-cita pendiri partai dan alim ulama,” kata Chusnunia juga Wakil Gubernur Lampung ini. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.