Bandarlampung, Warta9.com – Cegah paham-paham radikalisme, Panglima TNI Jenderal Marsekal Hadi Tjahjanto, meminta kepada Bhabhinkamtibmas dan Bhabinsa untuk berperan aktif dalam mencegah bibit-bibit radikalisme.
Hal itu ia katakan mengingat bulan ramadhan saat ini telah dicederai oleh para pelaku-pelaku terorisme yang telah merugikan masyarakat dan orang-orang yang tidak berdosa.
“Bulan ramdhan ini untuk umat muslim adalah dalam rangka memerangi hawa nafsu agar kita terlahir kembali sebagai manusia yang takwa dan muslim kembali. Namun sayang, bulan ramadhan ini justru telah dicedeai teroris yang telah memcederai korban di Mako Brimob, Surabaya termasuk di Pekan Baru, Riau,” kata dia dalam sambutannya, Senin (4/6).
Lanjutnya, serangan tersebut menjadi bukti bahwa tindak teorisme adalah jalan yang salah lantaran telah mencederai orang lain bahkan anak-anak yang tidak berdosa telah menjadi korban.
“Kita tidak boleh takut dan lengah, karena radikalisme masih tumbuh disekitar kita. Masayarakat harus bahu-membahu dalam membasmi adikalisme dan aksi-aksi terorisme. Itu juga harus diperlukan kepedulian orang tua untuk mengawasi putra-putrinya melalui medi sosia (medsos) dan pertemuan tertutup,” terangnya.
Dengan adanya paham raikalisme, ua meminta kepada Bhabhinkamtibmas dan Bhabinsa agar berperan aktif untuk mencegah bibit-bibit radikalisme.
“Harus bekerja sama juga dengan tokoh masyrakat dan konponen lainnya. Saya selaku panglima mengajak seluruh keluarga besar TNI-Polri, alim ulama, tokoh masyarakat untuk bersatu padu. Kita tidak ingin negeri ini pecah, kita perlu bahu membahu untuk memberi pemahaman serta mencegah radikalisme dan terorisme. Semua itu bisa dicegah bila kita perduli denga lingkungan dan membuka wawasan untuk mengembangkan pikiran seluas-luasnya,” tukasnya. (Ars/adm)
