Dalam kesempatan itu, Bupati Parosil mengatakan kegiatan ini sebagai upaya Pemkab Lambar dalam melestarikan dan mempertahankam sekaligus memperkokoh seni dan budaya di Lampung Barat.
Menurut Parosil, dengan hadirnya budaya ini dapat menjadi salah satu cara pemerintah Kabupaten Lampung barat dalam menjalankan program programnya, karena masyarakat tentunya sangat tertarik akan budaya sehingga mereka bermula dari memerhatikan budaya yang ada dan dapat mencintai budaya tersebut lalu melestarikannya.
Terkait hal tersebut, lanjut Parosil, festival ini bertujuan untuk menggali, melestarikan dan mempromosikan seni budaya tradisi dan adat istiadat yang asli di Bumi Sekala Bekhak Lampung Barat, sehingga berdampak pada meningkatnya kunjungan wisatawan kedaerah Lampung Barat yang tentunya akan berpengaruh besar terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat.
Menurut Ronggur, acara ini sudah ke 6 kali diselenggarakan, yang awalnya dinamakan Teluk Setabas sebelum pisah dengan Kabupaten Pesisir Barat. Filosofi festival ini berdasarkan asal muasalnya budaya masyarakat Lampung dan Bahasa Lampung, terkhusus Kerajaan Sekala Bekhak itu adanya di Lampung Barat.
Ronggur menambahkan, saat ini Lampung Barat sedang mengangkat tempat-tempat wisata agar makin banyak pengunjung yang datang dari berbagai daerah, dan festival-festival yang diadakan menjadi pengenalan budaya yang ada di Lampung khususnya Lampung Barat.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri Kabid Destinasi Pariwisata Provinsi Lampung, Staff ahli bidang pemerintahan, hukum dan politik Kabupaten Way kanan, Kapolres Lambar AKBP Doni Wahyudi, Kepala adat Paksi pak sekala brak, ketua TP-PKK Partinia Parosil Mabsus, Ketua DWP Irma Akmal Abd Nasir , kepala OPD dan camat. (**)