Kotabumi, Warta9.com – Pemkab Lampung Utara (Lampura) menggelar pertemuan dengan pihak Bank Banten Jawa Barat (BJB) serta Bank Lampung, guna membahas rencana pinjaman yang akan dilakukan Pemkab Lampura.
Kendati saat ini, rencana tersebut juga masih dalam tahap kajian di DPRD setempat. “Pembahasan tentang rencana pinjaman daerah bukan hanya dengan BJB tapi juga dengan Bank Lampung,” terang Wakil Bupati Budi Utomo, usai pertemuan dengan pihak Bank di kantornya, Kamis (1/8/2019).
Menurutnya, BJB sangat merespon positif rencana pinjaman ini. Tinggal menunggu hasil pembahasan di tingkat legislatif apakah menyetujui atau tidak rencana pinjaman daerah itu. Ketika disetujui, maka Pemkab melakukan komunikasi lanjutan agar dana pinjaman itu masuk dalam APBD 2020.
Ketik ditanya mengenai besaran dana yang akan dipinjam, Budi menjelaskan jika hal itu masih menunggu keputusan dari DPRD. BJB tak mempersoalkan berapa besaran yang akan dipinjam oleh Pemkab Lampung Utara.
“Soal angka sedang dalam pembahasan di DPRD. Kalau BJB dan Bank Lampung, lebih banyak, lebih suka mereka,” kata dia.
Dana pinjaman itu, lanjut Budi, akan dialokasikan untuk berbagai program pembangunan infrastruktur yang bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat, seperti pasar, perluasan lahan RS, dan infrastruktur penghubung antar kecamatan dan desa.
“Dana pinjaman ini tujuannya untuk mempercepat laju pembangunan yang dapat dirasakan oleh masyarakat,” kata dia.
Sementara itu, Senior Vice President BJB cabang Lampung, Dicky Syahbandinata, ketika diwawancarai awak media belum mau berbicara banyak mengenai perkembangan rencana pinjaman yang akan diajukan oleh Pemkab Lampung Utara.
Kendati demikian, Dicky mengatakan, banyak persyaratan yang harus dipenuhi supaya rencana pinjaman daerah tersebut dapat terealisasi, seperti persetujuan dari lembaga legislatif, arus kas daerah, dan sejenisnya. (Rozi/Van)
