Pemkab Pringsewu Silaturrahmi dengan Insan Pers, Berbagai Persoalan Ditanya Sampai Masalah Hiburan Malam

Pringsewu, Warta9.com – Pemerintah Kabupaten Pringsewu menggelar Konferensi Pers dan Silaturahmi bersama insan pers di aula utama kantor Pemkab setempat, Senin (30/12/2019).

Dari Pemkab Pringsewu, hadir Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setdakab Pringsewu Andi Wijaya, ST, MM, sekaligus membuka dan memimpin acara, didampingi Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Johndrawadi, SE, MM dan Kepala Bappeda Relawan, SE. Selain itu juga hadir Kabag Humas dan Protokol Moudy Ary Nazolla, S.S.T.P, MH. beserta sejumlah kepala OPD di lingkup Pemkab Pringsewu.

Berbagai kritik, usul serta saran dan masukan dari para awak media juga mengemuka di acara tersebut. Diantaranya dari Ketua PWI Pringsewu Budi Karyadi, yang menyoroti kawasan Pasar Pringsewu yang tidak ada perubahan dari semenjak berdirinya Kabupaten Pringsewu sebelas tahun silam hingga kini. Namun demikian, ia mengapresiasi kegiatan pembangunan infrastruktur di wilayah perdesaan dan pinggiran di pekon-pekon dan kecamatan yang menurutnya cukup pesat.

Syaifuddin dari AWPI Pringsewu menyampaikan pentingnya pembangunan SDM disamping infrastruktur. Selain itu, dengan diraihnya predikat Pringsewu sebagai Kabupaten Layak Anak, dikatakannya berbanding terbalik dengan maraknya kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak di daerah ini. Begitupun dengan pembangunan infrastruktur dan rencana pembangunan jalan dua jalur yang hingga saat ini belum terlaksana.

Masih dari AWPI, Monica Monalisa menyoroti tempat hiburan malam di Pringsewu yang disinyalir menjadi tempat prostitusi, dan hal tersebut tidak sesuai dengan Pringsewu yang selama ini dikenal sebagai daerah yang agamis.

Hasbullah ZS dari Forum Wartawan Kompeten mengatakan tugas wartawan adalah sebagai kontrol sosial. Ia mengajak seluruh jajaran wartawan dan pemerintah daerah dapat saling bersinergi dan saling menghargai satu sama lain.

Sementara itu, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setdakab Pringsewu Andi Wijaya, ST., MM.), mengatakan masalah penataan ibukota Kabupaten Pringsewu, sebetulnya sudah diprogramkan, akan tetapi mengingat PAD Pringsewu kecil, sehingga Dana Alokasi Umum menjadi salah satu andalan. Sedangkan penghitungan DAU sendiri masih berdasarkan luas wilayah, dan luas wilayah Pringsewu adalah terkecil di Provinsi Lampung.

Andi Wijaya juga menyampaikan bahwa Pemkab Pringsewu juga sudah merancang BUMD, dan nantinya pengelolaan pasar di Pringsewu diharapkan dapat dilakukan oleh BUMD tersebut. Untuk sejumlah permasalahan lainnya yang mengemuka, ia mempersilakan OPD terkait untuk dapat menanggapinya. (W9-jam)

banner 300250

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.