Pemkot Tegal Terima Kunker Komisi X DPR RI

Tegal, Warta9.com – Pemerintah Kota Tegal menerima kunjungan kerja Komisi X DPR RI, Jum’at (17/7) di Pendopo Ki Gede Sebayu Kota Tegal. Komisi X membidangi Pendidikan, Olahraga, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Dalam sambutannya, Walikota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan saat ini Kota Tegal sedang melaksanakan New Normal dengan harapan normal kesehatan, ekonomi dan situasi serta kondisi. Pemkot juga fokus pemulihkan ekonomi di Kota Bahari.

Dedy Yon menceritakan langkah Pemkot Tegal dalam pencegahan Covid 19. Kota Tegal mengawali lokal lockdown, isolasi wilayah, PSBB tahap I dan II hingga new normal. Pemkot Tegal yang pertama se Indonesia dalam menentukan kebijakan itu.

Kota Tegal saat itu, saat awal pandemi covid 19 situasi dan kondisinya tidak seperti saat ini. Saat itu, kata Dedy Yon, kondisinya sepi,  tidak ada orang di jalan, tidak aktivitas diluar rumah, keadaan kalau malam gelap gulita dan tidak ada informasi atau berita negatif seperti petugas yang ribut dan marah marah saat menerapkan kebijakan pencegahan covid 19.

Dedy Yon mengungkapkan penanganan covid 19 di Kota Tegal paling hemat dengan anggaran 12,8 milliar. Pencegahan covid 19 dengan melakukan pembatasan gerak manusia dengan manusia lain.

Dedy Yon mengungkapkan bahwa 30 Juli 2020 mendatang, Pemkot Tegal berencana  membubarkan gugus tugas pencegahan covid 19.

Nantinya, digantikan Relawan Mandiri Covid 19 yang bertugas menjadi relawan untuk dirinya sendiri, keluarga, maupun masyarakat untuk mengingatkan selalu mematuhi protokol kesehatan, jaga jarak, memakai masker dan cuci tangan pakai sabun.

Untuk itu, Dedy Yon mengajak seluruh Kepala Daerah Kabupaten/Kota yang sudah zona hijau (zero kasus) untuk ajak pengusaha, ormas, organisasi kepemudaan, organisasi profesi dan lainnya diajak menjadi relawan mandiri covid 19.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mengungkapkan alasan melakukan kunjungan Kota Tegal. Informasi Gugus Tugas Covid 19 wilayah Jawa Tengah hanya Kota Tegal yang sudah zona hijau.

Menurut Fikri, saat ini  ada prioritas 6 persen sekolah boleh menyelenggarakan tatap buka saat pandemi covid 19. Akan tetapi banyak peringatan dari orang tua yang menolak pembelajaran tatap muka.

Fikri menambahkan bahwa saat ini daerah yang boleh menyelenggarakan sekolah tatap muka sejak 5 Juli, daerah yang sudah zona hijau seperti Kota Tegal.

Saat ini, kata Fikri, penyelenggarakan sekolah via zoom meeting (telecoverence) mempunyai kendala seperti memiliki handpone tetapi tidak kompetibel, tidak punya laptop, tidak ada sinyal internet dan sebagainya.

Sementara itu, Wakil Walikota Tegal Tegal menambahkan penyelenggaraan sekolah berprinsip kesehatan dan keselamatan peserta didik oleh karena itu, kata Jumadi, Pemkot Tegal konsen terhadap pendidikan online.

Berdasarkan survei, ungkap Jumadi, 91 persen orang tua menolak untuk pembelajaran tatap muka.

Oleh karena itu Pemkot menunda yang semula Juli bisa melaksanakan pembelajaran tatap buka ditunda awal Agustus mendatang dengan kombinasi tatap muka dan online. (W9-Sho)

banner 300250

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.