Pemprov Lampung Dukung Peringatan Hari Badak Sedunia dan Peresmian Suaka Rhino Sumatera II

Bandarlampung, Warta9.com – Pemerintah Provinsi Lampung mendukung Peringatan Hari Badak Sedunia dan Peresmian Suaka Rhino Sumatera II di Taman Nasional Way Kambas, Lampung, pada 30 Oktober 2019 mendatang.

Dijadwalkan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi direncanakan akan menghadiri acara tersebut. “Saya sangat mengapresiasi dan mendukung adanya Peringatan Hari Badak Sedunia dan Peresmian Suaka Rhino Sumatera II sebagai upaya dalam menjaga dan meningkatkan jumlah populasi badak dunia, khususnya Badak Sumatera. Untuk itu, insya allah saya akan hadir dalam acara tersebut,” ujar Gubernur Arinal saat melakukan pertemuan dengan Dirjen Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wiratno, di Hotel Novotel, Bandarlampung, Sabtu (26/10/2019) malam.

Dalam kesempatan itu, Dirjen Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wiratno, menuturkan pertemuan ini untuk mengundang Gubernur Lampung Arinal Djunaidi untuk turut hadir pada acara Peringatan Hari Badan Sedunia dan Peresmian Suaka Rhino Sumatera II.

” Beliau sangat mengapresiasi dan mendukung adanya kegiatan ini. Gubernur juga mendukung program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Upaya
mengintegrasikan, memadukan program konservasi penyelamatan hutan, pengembangan wisata, dan daerah.”

Lebih lanjut, Wiratno menjelaskan Provinsi Lampung memiliki aset daerah yang jarang dimiliki daerah lain, diantaranya Lampung memiliki Taman Nasional Bukit Barisan, Taman Nasional Way Kambas, dan Gunung Anak Krakatau. “Semua ini adalah aset berharga milik Lampung. Kami bersama Pemerintah Daerah akan saling bersinergi untuk meningkatkannya,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, turut hadiri Sekditjen KSDAE Herry Subagiadi, Direktur BPEE Tandya Tjahjana, Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi Lampung Yudy Hermanto.

Sebagai informasi, di Taman Nasional Way Kambas (TNWK) memiliki Suaka Rhino Sumatera (SRS). Lokasi ini diperuntukkan untuk peningkatan jumlah populasi badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis). Badak ini memiliki keunikan, karena badannya yang relatif kecil dibandingkan badak lainnya, dan memiliki rambut di sekujur tubuhnya.

Di SRS itu terdapat tujuh ekor badak sumatera. Di SRS tersebut, badak sumatera berhasil dikembangbiakkan. Anak badak pertama yang lahir di suaka ini bernama Andatu pada tanggal 23 Juni 2012, pasangan dari badak Andalas dan Ratu. Sedangkan anak kedua pasangan ini, Delilah lahir pada tanggal 12 Mei 2016.

Kelahiran ini menambah optimisme dalam upaya pelestarian badak sumatera. Kelahiran Andatu juga menjadi bukti bahwa SRS mampu untuk mengupayakan pelestarian badak sumatera. Di luar kawasan SRS, di alam liar TNWK diperkirakan masih terdapat populasi badak liar yang jumlahnya diperkirakan antara 21-37 ekor. (W9-jam)

banner 300250

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.