Penolakan Pengurangan Kursi DPRD Mendapat Dukungan dari Gubernur Lampung dan Ketua DPRD

Gubernur Arinal Djunaidi dan Ketua DPRD Mingrum Gumay menghadiri Rakor Uji publik rancangan dapil dan kursi DPRD. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com – Bak Gayung bersambut, gerakan fraksi- fraksi DPRD Provinsi Lampung menolak pengurangan jumlah kursi DPRD mendapat dukungan Gubernur Arinal Djunaidi dan Ketua DPRD Lampung Mingrum Gumay.

Dukungan Gubernur Arinal Djunaidi dan Ketua DPRD Mingrum Gumay dibuktikan dengan membubuhkan tanda tangan langsung. “Alhamdulillah, usul kami direspons Pak Gubernur dan Ketua DPRD,” kata Ismet Roni, di hotel Sheraton Lampung, Kamis (19/1/2023).

Menurut Ismet Roni, salah satu inisiator pertemuan lintas fraksi DPRD, wacana merubah Dapil dan kuota kursi DPRD dari 85 menjadi 75 harus ditolak karena tidak sesuai fakta lapangan.

Soal kursi DPRD acuannya adalah data penduduk yang ber e-KTP. Di lapangan ternyata banyak warga masyarakat masih menggunakan KTP lama.

Semua Fraksi
Sebelumnya, Rabu (18/1/2023) malam, fraksi-fraksi DPRD Provinsi Lampung mengadakan pertemuan di “Rumah Inspirasi” milik Ismet Roni, Enggal, Bandarlampung.

Pertemuan internal, yang dipimpin Ismet Roni itu menghasilkan sejumlah kesepakatan baru tentang wacana KPUD yang akan merubah sejumlah dapil (daerah pemilihan), dan kursi 85 menjadi 75 kursi.

Jika wacana itu diberlakukan, maka delapan fraksi menolak kerena dasarnya jumlah penduduk Lampung yang tidak berkurang. Para pimpinan fraksi juga meminta agar KPUD Lampung tidak mengubah desain daerah pemilihan (Dapil) DPR dan DPRD provinsi. “Kami sepakat, secara bersama-sama untuk menyampaikan ke KPU. Soal Dapil dan jumlah kursi DPRD Lampung tidak diubah, tetap 85 kursi,” kata Ketua Fraksi Golkar DPRD Lampung, Supriyadi Hamzah.

Supriyadi Hamzah membenarkan, adanya forum yang membahas tentang isu Pemilu 2024, terutama soal pembagian DAPIl yang dalam waktu tidak lama lagi akan ditetapkan oleh KPU.

Acara tersebut dihadiri oleh wakil dari 9 partai politik yang memiliki keterwakilan di DPRD. Diantaranya, tiga anggota DPRD dari Fraksi Golkar: Supriyadi Hamzah (ketua fraksi), anggota fraksi, Ismet Roni, dan Ali Imron.

Abdullah Surajaya (Fraksi PAN), Joko Santoso (fraksi PAN), Noverisman Subing (FPKB), Gerinza Reza Pahlevi (Fraksi Nasdem), Fachruroozi (Gerindra), Apriliati (PDIP), dan Ringgo Oktabara (PKS).

Jumlah kursi DPRD Lampung saat ini ada 85 orang, seiring penambahan jumlah penduduk, maka Pemilu 2024 tetap bertahan bukan malah berkurang.

Apriliani, pada rapat itu menyampaian perbandingan jumlah kepadatan penduduk di Lampung saat ini. Pada Pemilu 2009, Lampung memiliki kuota kursi legislatif 75 kursi.

Pada Pemilu 2014, dari 75 naik lalu bertambah menjadi 85 karena jumlah penduduk di lampung menjadi sekitar 9,2 juta lebih. “Oleh karena itu, kami bersepakat meminta 85 kursi tidak berkurang,” ujar Apriliani. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.