Peserta Obor Tumpah, Kota Jadi Lautan Api

Bangli, Warta9.com – Dalam memeriahkan serangkaian HUT RI ke-74 tahun 2019, ribuan masyarakat Bangli dengan kobaran obor ditangan tumpah memenuhi jalanan kota Bangli, usai dilepas Wakil Bupati, Sang Nyoman Sedana Arta bersama Forum Koordinasi Pimpinan Darah (Forkompida) Bangli.

Pengamatan di lokasi, ribuan obor dari para peserta menjadikan Kota Bangli berubah menjadi lautan api. Dimana peserta sendiri, terdiri dari berbagai unsur, diantaranya mulai pelajar tingkat SD hingga SMA se-Bangli, pegawai Pemkab Bangli, jajaran TNI/Polri dan berbagai elemen masyarakat lainnya.

Sebelumnya, pawai obor ini dimulai dengan pembacaan pidato Bung Karno dengan disambung pembacaan puisi perjuangan oleh Wakil Bupati Bangli, Kapolres Bangli, Wakil dari Kejaksaan Negeri Bangli, Pengadilan Negeri Bangli, Dandim 1626 Bangli. Kemudian, sekitar pukul 18.30 Wita, bersama iringan marchingband, ribuan peserta melakukan aksi keliling kota.

” Saya bangga karena bisa ikut bagian dalam kegiatan tersebut. Secara umum pelaksanaan pawai obor ini berlangsung tertib dan lancar, ” ujar Komang Nirtaliada, salah satu peserta asal Desa Susut, Minggu (18/8).

Untuk rutenya, menempuh jarak sekitar 2 km, mulai start depan Kantor Bupati Bangli menuju arah perempatan catus pata, belok kanan melalui depan Pasar Kidul dan finish di depan Monumen Patung Kapten Anak Agung Mudita.

Wakil Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Artha mengatakan, pawai obor yang digelar, selain untuk memeriahkan Hut Kemerdekaan RI juga untuk menyalakan api semangat perjuangan para pejuang bangsa kepada generasi muda dalam mengisi kemerdekaan. Sedangkan untuk filosofi obor sendiri adalah, cahaya matahari berlaku adil memberi sinarnya untuk setiap insan manusia.

“Obor juga bermakna menyalakan api perjuangan di dada kita masing-masing. Dengan api yang berkobar, maka bersama-sama kita akan berjalan berjuang dalam membangun bangsa dan Negara agar lebih baik kedepan,” papar Wabup Nyoman Sedana.

Lebih lanjut kembali mengingatkan, bahwa kemerdekaan yang saat ini oleh generasi menikmati, bukanlah jatuh dari langit, melainkan berkat kegigihan para pahlawan untuk merebut dan memperjuangkan kemerdekaan. Sebab selama 350 tahun Indonesia dijajah belanda dan 3,5 tahun dijajah Jepang, namun tidak terhitung berapa banyak pengorbanan pahlawan.

“Kebebasan yang kita nikmati sekarang ini adalah buah gigih dari tanpa pamrih perjuangan pahlawan kita,” tandasnya.

Oleh karenanya, di hari kemerdekaan ini, sudah sepatutnya sebagai generasi kita dapat mengikuti jejak semangat pahlawan terdahulu. Dengan berkibarnya semangat para pahlawan maka diharapkan empat pilar kebangsaan Indonesia harus ditegakkan, yakni Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, demi menjaga keutuhan bangsa dan negara. (W9-soni)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.