Bandarlampung, Warta9.com – Forum Putra Putri Indonesia Bersatu (FKPPIB) “Wadah Aspirasi Putra Putri Karyawan BUMN”, kembali menyuarakan keprihatinan mendalam atas tindakan tidak profesional yang dilakukan Oknum Pimpinan dan Manajemen PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Bandarlampung.
Rafli Ketua Harian FPPKIB mendesak Menteri BUMN, Erick Thohir, untuk memberikan sanksi tegas terhadap pimpinan PNM Bandarlampung mengenakan seragam Sekolah Menengah Atas (SMA) sambil berjoget mengikuti alunan musik DJ dalam acara akhir tahun di Hotel Grand Mercure Lampung, Sabtu (14/12/2024), lalu.
“Tindakan yang dilakukan Puji Riyanto pimpinan Cabang PNM Bandarlampung telah melukai martabat institusi BUMN dan memberikan contoh yang sangat buruk bagi generasi muda. Penggunaan seragam sekolah dalam konteks yang tidak pantas merupakan tindakan yang tidak dapat ditoleransi dan bertentangan dengan nilai-nilai moral serta etika yang seharusnya dijunjung tinggi oleh seorang pemimpin perusahaan negara,” kata Rafli, Minggu (29/12/24).
FKPPIB menilai bahwa tindakan tersebut telah mencoreng nama baik BUMN dan berpotensi merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi yang seharusnya menjadi pilar perekonomian nasional. Perlu diingat negara ini tidak asal-asalan dalam menentukan berseragam disekolah, sampai Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 50 tahun 2022, yang menetapkan aturan terbaru terkait pemakaian seragam sekolah. Aturan ini memiliki tujuan utama untuk menanamkan dan menumbuhkan rasa nasionalisme, kebersamaan, dan persaudaraan di kalangan peserta didik.
“Sebagai pemegang saham utama BUMN, Menteri BUMN memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa perusahaan-perusahaan di bawah naungannya dikelola dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pencopotan Kacab PNM dapat menjadi langkah tegas untuk menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberantas praktik-praktik yang merugikan,” tegas Alumni Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
“Sekaligus meminta untuk mengadakan evaluasi menyeluruh tata kelola PNM terkhusus Lampung untuk mencegah kegiatan tidak bermanfaat terulang, apalagi pak Erick Thohir punya sejarah sebagai putra lampung,” pungkas Rafli. (W9-jm)