Pihak Kecamatan Tanjungraya Diduga Memonopoli Kegiatan Desa

Mesuji, Warta9.com – Pihak Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung, diduga bermasalah menggarap proyek Dana Desa (DD). Sejumlah sumber mengkritik adanya dugaan tindak pidana Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Berdasarkan data yang dihimpun, salah satu sumber mengungkapkan bahwa pihak Kecamatan Tanjungraya diduga memonopoli kegiatan dari 21 desa dibawah naungannya.

Ada tiga kegiatan yang bersumber dari dana desa diduga kuat terkondisikan dan dikerjakan oleh oknum atau pihak Kecamatan Tanjungraya, serta seharusnya dilakukan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Desa (PPTKDes).

Dipaparkan sumber, ketiga kegiatan tersebut yakni, pengadaan posko covid-19, pengadaan seragam batik, dan pengadaan baju kaos yang ada dalam draf rancangan kegiatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun anggaran 2021.

“Tiga kegiatan itu, kegiatan desa yang dilaksanakan oleh mereka. Apakah itu, intruksi dari Dinas PMD, atau kecamatan saya kurang paham. Tapi yang jelas itu dikoordinir oleh salah satu kasi berinisial H, di Kecamatan tersebut,” ungkap salah satu sumber yang enggan namanya disiarkan, Sabtu (01/05/21).

Dijelaskannya, anggaran khusus pembuatan posko covid-19 yang bersumber dari APBDes didesanya sebesar Rp.7 Juta. Sedangkan seragam batik 150 ribu/potong untuk 50 potong pakaian dan begitu juga untuk baju kaos.

“Kalau di desa saya segitu anggarannya untuk posko, bisa berbeda didesa lain tapi hampir rata-rata sama. Sementara khusus seragam batik dan kaos semua sama,” jelasnya.

Senada dikatakan sumber lainnya, menurutnya dengan diambil alihnya kegiatan desa oleh pihak kecamatan tentu tidak memberi manfaat secara langsung terhadap masyarakat.

“Kalau hanya menjahit baju, didesa kami juga ada tukang jahit, tinggal kasih saja contoh dan modelnya. Begitupun usaha pemasangan rangka baja untuk posko Covid-19 didesa kita juga ada, dan yang buat kami tambah jengkel, pihak kecamatan tahu jika dana desa untuk kegiatan itu belum cair, malah minta talangan. Enak mereka, kami yang bertanggungjawab menganggarkan di APBDes mereka yang dapet untung melaksanakan kegiatannya,” bisik sumber lainnya.

Bukan hanya tiga kegiatan itu saja, berdasarkan penelusuran pihak kecamatan juga mengkondisikan meterial bangunan berupa semen untuk se-Kecamatan Tanjungraya.

“Bisa dicek, khusus tahun ini semua pembangunan desa dikecamatan ini pakai semen batu raja. Itu sudah dikondisikan, mau nolak kami bagaimana, takut nanti tandatangan SPP pencairan dikecamatan dipersulit dan dihambat,” tegas sumber itu yang enggan pula namanya disiarkan.

Saat wartawan ingin mengkonfirmasi prihal permasalahan tersebut kepada Camat Tanjungraya I Komang Sutiaka, beliau sedang tidak ada dikantor. Bahkan hingga dua kali wartawan mendatangi kecamatan itu dihari yang sama, petama sekitar pukul 11.30 WIB kemudian pukul 14.00 WIB.

Selain tidak bertemu oleh camat, pihak yang diduga terlibat dalam koordinir kegiatan desa dimaksud pun tidak ada dikantor.

“Pak Camat sedang ke Sidomulyo, kalau masalah itu, saya gak berani jawab, nanti tunggu saja pak camat, atau besok datang lagi. Untuk buk kasi, beliau sedang isolasi mandiri,” ujar Sekretaris Camat Tanjungraya Eka Friska kepada wartawan. (W9-San)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.