Kotabumi, Warta9.com – Berpolitik santun, itulah yang kerap ditanamkan dan dilakukan Agung Ilmu Mangkunegara, Calon Bupati (Cabup) Lampung Utara (Lampura) nomor urut 3, dalam setiap kampanye dialogis yang dilakukan di sejumlah Desa. Menurut Agung, dalam urusan berpolitik dirinya tak ingin mengorbankan masyarakat.
“Pilihan boleh beda, silaturahmi tetap dijaga. Silahkan tidak pilih saya, jika ada warga yang saudaranya juga mencalonkan diri menjadi bupati, atau ada hutang jasa dengan calon tersebut. Jangan korbankan rakyat. Kalau caranya tidak baik, maka lahir pemimpin yang tidak baik pula,” kata Agung saat bertatap muka dan berdialog dengan warga Dusun Sido Asri Desa Negeri Ratu Kecamatan Muara Sungkai, Rabu (7/3).
Dalam kesempatan itu, sang petahana mengungkapkan selama 3 tahun 11 bulan dirinya menjabat Bupati, merupakan waktu yang singkat. Meski demikian, setuju atau tidak saat ini kondisi yang terjadi di Lampura khususnya di Kecamatan Muara Sungkai sangat berbeda dibanding empat tahun silam.
“Dulu Muara Sungkai dapat dibilang tertinggal, tapi sekarang menjadi salah satu daerah memproleh bantuan terbesar. Iniah yang dinamakan pembangunan yang berkeadilan,” ungkapnya.
Menurut dia Lampura yang sudah maju saat ini, tidak terlepas dari peran serta masyarakat yang diniliainya sangat hebat, karena tidak salah pilih Bupati pada 2013 lalu, sehingga membawa perubahan bagi kabupaten bertajuk Bumi Ragam Tunas Lampung ini. “Seorang pemimpin sangat menentukan maju dan mundurnya Lampura,” jelasnya.
Karena itu, Agung menghimbau kepada masyarakat agar dalam memilih bupati, diibaratkan membeli kucing dalam karung, yang hanya mengobral janji tanpa ada bukti.
“Lampura jangan dibangun dengan janji, tapi dengan kerja keras dan nyata. Memilih pemimpin itu yang bertanggung jawab, sehingga rakyatnya menjadi sejahtera. Memilih pemipin pakai hati nurani, jangan karena materi,” tegas Ketua Nasdem Lampura ini. (Rozi/Syah)
