Preservasi Lambat, Kondisi Jalan Lintas Tengah Sumatra Memprihatinkan Hingga Makan Korban Jiwa

Kondisi jalan Nasional, jalan Alamsyah Ratu Perwira Negara Kotabumi Lampung Utara, foto dibidik Selasa (29/11/2022) Avan

Lampung, Warta9.comKondisi jalan lintas tengah Sumatra yang melintasi wilayah Lampung saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. Bahkan ruas jalan antara Terbanggi Besar hingga Bukit Kemuning itu saat ini kondisinya sangat dikeluhkan oleh warga.

Kondisi jalan lintas tengah sumatra, tepatnya di kecamatan Belambangan Pagar Lampung Utara, Foto dibidik, Selasa (29/11/2022) avan

Pasalnya banyak sekali lubang yang menganga hingga cukup membahayakan pengendara, “Terdapat beberapa titik yang sangat parah, dan lubangnya sering sekali menjebak kendaraan yang melintas,” keluh Udin (43) salah satu warga Kotabumi yang sedang menuju Bandarlampung, kepada Warta9.com, Selasa (29/11/2022)

Bacaan Lainnya
Kondisi jalan Nasional, jalan Alamsyah Ratu Perwira Negara Kotabumi Lampung Utara, foto dibidik Selasa (29/11/2022) Avan

Menurut Udin, terlebih jalan yang melintas di kota kotabumi jalan Alamasyah Ratu Perwira Negara, “Coba lihat sendiri kondisi mulai dari Dealer Toyota hingga RM Taruko kotabumi, kondisinya hancur lebur,” keluhnya.

Kondisi jalan Nasional, jalan Alamsyah Ratu Perwira Negara Kotabumi Lampung Utara, foto dibidik Selasa (29/11/2022) Avan

Padahal, lanjut dia, jalan lintas tengah tersebut sedang dalam tahap perbaikan, namun pekerjaan yang diperkirakan mulai sejak Juli 2022 itu hingga kini terkesan “mangkrak”. “Proyek itu terkesan mangkrak, banyak galian/kerukan aspal yang belum diselesaikan, sehingga membuat kondisi jalan justru semakin parah,” ujarnya.

Kondisi jalan Nasional, jalan Alamsyah Ratu Perwira Negara Kotabumi Lampung Utara, foto dibidik Selasa (29/11/2022) Avan

Diketahui, Proyek Preservasi Jalan dan Jembatan Ruas Bukit Kemuning – Terbanggi Besar dengan kode RUP 30336101 tersebut, senilai HPS sebesar Rp 14. 237. 689. 000. 00,- sumber dana APBN tahun 2022. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Satuan kerja Pelaksanaan jalan Nasional Wilayah II Provinsi Lampung.

Sementara perusahaan pemenang selaku pelaksana proyek tersebut yaitu CV. Abiyan Nata Karya degan Nilai kontrak Rp. 12.450.793.000.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun warta9 dilapangan, Proyek Preservasi Jalan dan Jembatan Ruas Bukit Kemuning – Terbanggi Besar itu dikerjakan sejak Juli 2022 dan akan selesai Desember 2022.

Namun pihak kontraktor terkendala dengan kenaikan harga sejumlah bahan baku, salah satunya Aspal yang sebelumnya sekira Rp. 1.100.000 / ton, saat ini menjadi 2.100.000 / ton.

Kondisi tersebut membuat pekerjaan proyek tersebut mengalami kendala dan pohak kontraktor sedang menunggu penyedia untuk dilakukan penyesuaian harga.

Dalam kondisi tersebut, seharusnya pihak penyedia ya itu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Satuan kerja Pelaksanaan jalan Nasional Wilayah II Provinsi Lampung segera mencari solusi dan turun lansung kelapangan untuk melihat kondisinya.

Selain itu Pihak Balai BM PUPR Lampung diduga lambat dalam mengambil keputusan menghitung eskalasi harga terhadap kenaikan harga aspal yg sangat tinggi, sehingga pelaksana lapangan agak susah untuk mencari harga Hotmix yang sesuai penawaran harga kontraktor pelaksananya.

Pihak PUPR Balai Lampung serta Satkernya terkesan lambat dalam mengambil sikap, akhirnya masyarakat yang pengguna jalan tersebut menjadi korban, bahkan di Lampung Utara telah memakan korban ada pengendara yang diduga terjebak dilobang galian yang sedang diperbaiki hingga meninggal dunia.

“Kemarenkan ada korban akibat terjebak si jalan yang sedang digali namun terlalu lama diperbaiki/ditutup,” kata sumber yang enggan disebutkan identitasnya.

Sebelumnya, Sabtu (26/11/2022) sekira pukul 21.000 malam, akibat perbaikan jalan yang lambat tersebut, tepatnya di jalan Soekarno Hatta Kotabumi telah memakan korban jiwa. Pengendara, Bagas Nur Hakim, warga Rejosari, Kotabumi, mengendarai Honda Revo berwarna hitam dan berpelat BE 3577 JJ bersama Satria Wira Wicaksana, warga Bindu, Abung Kunang.

Kedua warga yang berusia belia tersebut melaju dari arah Tugu Payan Mas menuju Bernah. Setiba di depan Kantor BPS Jalan Soekarno-Hatta, Kotabumi, mereka di belakang sebuah truk, yang mengerem karena masuk ke jalan yang sedang dicoak.

Pengendara sepeda motor tersebut diduga berusaha mendahului truk. Namun, karena persis berada di jalan yang dicoak, Honda Revo tergelincir. Satria meninggal di lokasi, sedangkan temannya Bagas Nur Hakim dirawat di Handayani, Kotabumi. (**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.