Pernyataan itu disampaikan Prof. Chairul Anwar saat menyampaikan pidato pada pengukuhan dirinya sebagai guru besar “Falsafat Pendidikan” pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang dilakukan oleh Rektor UIN Raden Intan Prof. Dr. Moh. Mukri, MAg, di GSG, Rabu (25/7/2018).
Prof. Chairul Anwar mengatakan pentingnya menggali kebudayaan lokal untuk mempercepat proses pelaksanaan pendidikan karakter dan revolusi mental. Kebudayaan Ulun Lampung dalam empat pilar Pi’il Pesenggiri merupakan bagian strategis dan tidak dapat dipisahkan dari masyarakat Lampung. Empat pilar Pi’il Pesenggiri yaitu, negah nyappur (sikap suka bergaul), nwmui nyipah (bersikap santun), sakai sambayan (sikap gotongroyong) dan bejuluk beadok (sikap bertanggungjawab), dapat dimanfaatkan sebagai upaya memperkuat karakter dan mental para pelajar di Lampung.
“Menanamkan filsafat Ulun Lampung seperti ungkapan bahwa orang Lampung pada dasarnya selalu bermoral tinggi, berjiwa besar, tahu diri, berkewajiban dan tanggungjawab dalam setiap pekerjaan yang dilakukan sangat penting dalam membentuk pendidikan karakter,” kata Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan ini.
Dalam membentuk karakter lanjut Chairul, tidak dapat diserahkan melalui sistem pendidikan yang ada. Kecuali sistem yang ada sanggup mengembangkan kepribadian bangsa yang sempurna. Karena itu, sebagai insan akademisi masalah-masalah pendidikan perlu disikapi untuk dicarikan jalan pemecahannya. Namun demikian salah satu caranya dengan menguatkan basis pendidikan nilai dan pembelajaran efektif di lingkungan sekolah dan perguruan tinggi dalam rangka pembangunan manusia Indonesia yang berkarakter. (W9-jam)