Prof Mukri Berbagi Pengalaman Transformasi UIN di Depan Sivitas IAIN Cirebon

Cirebon, Warta9.com – Keberhasilan Prof. Dr. H. Moh Mukri, MAg, dalam memajukan IAIN menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, banyak dijadikan bahan menimba ilmu bagi kalangan kampus IAIN dan UIN di Indonesia.

Ini dibuktikan dengan diundangnya Prof Dr. H Moh Mukri, di beberapa acara, termasuk dalam kegiatan Rakerpim IAIN Cirebon Jawa Barat, Rabu (14/2/2019).

Prof Mukri juga Ketua Tanfidzyiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung menyampaikan kiat-kiat sukses memimpin UIN Raden Intan Lampung.

Kesuksesan dalam memimpin perguruan tinggi Islam Negeri ini, tentu tidak lepas dari gaya kepemimpinan yang diterapkan. Bicara sosok pemimpin, Prof Mukri mengibaratkan seorang pemimpin adalah sosok yang berperan penting seperti seorang pilot.

Seorang pilot, isaat akan menerbangkan pesawat, maka pilot mengkomunkasikan kepada seluruh penumpang pesawat bahwa pesawat akan menuju tujuan tertentu. Ia juga memberitahu apa yang mesti dilakukan oleh para penumpang dan sikap seperti apa yang harus dilakukan oleh para kru dan penumpangnya. “Pada saat take off (terbang) semua penumpang harus siaga dan mengikuti apa yang diminta oleh pilot,” kata Prof Mukri.

Profesor Ilmu Ushul Fiqih pada Fakultas Syariah ini melanjutkan, bahwa seorang pemimpin juga harus mampu mengkomunikasikan visinya kepada seluruh elemen yang ada di bawahnya dan mampu menjelaskan serta mengarahkan menuju visi yang ditetapkan.

Prof Mukri menggunakan metode ini dalam memimpin UIN Raden Intan Lampung dan juga Nahdlatul Ulama serta saat ia menjadi ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Lampung.

Di depan pimpinan IAIN Cirebon, Prof Mukri mengisahkan pengalamannya dalam memimpin transformasi UIN Raden Intan Lampung yang dulunya merupakan IAIN Raden Intan Lampung.

Alumni Ponpes Langitan Tuba Jawa Timur ini, telah berhasil mentransformasikan IAIN Raden Intan Lampung mulai dari jumlah awal mahasiswanya di bawah 3000 orang sampai dengan saat ini menjadi UIN dengan jumlah hampir 30 ribu mahasiswa.

Selain seperti pilot, kesuksesannya memimpin UIN Raden Intan Lampung adalah dengan menerapkan tiga prinsip yakni, uswatun hasanah (keteladanan), kesamaan visi dan manajemen ilahi (basiran wa nadhiran). “Saya ini Ketua Tanfidziyah PWNU Lampung, tapi lihat di kampus UIN Lampung yang sangat bersih, asri, ramah lingkungan dan nyaman. Stigma negatif soal NU saya balik semua di UIN Lampung. Uswatun hasanah itu dimulai dari hal-hal kecil yang bisa dilihat dan dirasakan langsung,” kata Prof Mukri.

Sementara manajemen ilahi yang ia terapkan memiliki artian pemimpin harus memberi basyiran (kabar gembira), hope (harapan)serta nadhiran (peringatan) kepada yang dipimpinnya. “Kalau anda melakukan kinerja yang baik anda akan memperoleh reward (hadiah), tetapi kalau kinerjanya nggak baik, maka akan mendapat punishment (hukuman),” kata Mukri. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.