Rampas Hendpone Dijalan, Dua Jambret di Tambora Dicokok Polisi

Jakarta, Warta9.com – Dua orang jambret Handpone (HP) berinisial MJ alias JF bin MN (18) dan HD alias H bin BHS (19) yang kerap beraksi di kawasan Tambora Jakarta Barat, ditangkap polisi. Mereka tertangkap karena korbannya berteriak.

Kapolsek Tambora Polres Metro Jakarta Barat Kompol Iverson Manosoh menjelaskan, peristiwa itu terjadi di Jalan Pejagalan Raya, Pekojan Tambora Jakarta Barat, pada Selasa (17/08) sekira pukul 21.00 WIB.

Menurut Iverson, kala itu korban (Siffa Naila Putri) sedang dibonceng sepeda motor oleh teman prianya (Maruli), tiba-tiba dari arah belakang ada dua pelaku berboncengan sepeda motor dan langsung merampas Handpone dari tangan korban yang sedang dicharger dengan power bank.

“Usai merampas HP korban, pelaku langsung tancap gas,” jelas Iverson, Rabu (18/07/18).

Kapolsek menjelaskan, mengetahui handpone miliknya dirampas, korban pun refleks teriak ‘Jambret’ sehingga mengundang perhatian massa. Saat yang bersamaan anggota buser yang dipimpin Panit Reskrim Iptu Eko Agus, SH, yang sedang observasi wilayah mengetahui dan langsung mengejar lalu menangkap kedua jambret.

“Kedua pelaku sudah kita amankan dan akan kita jerat Pasal 365 KUHP. Sedangkan barang bukti yang kita sita berupa satu unit HP merk Samsung J2 Prime warna silver,” jelasnya.

Ketika ditanya mengenai adanya keterkaitan sindikat terhadap pelaku yang diamankan, Iverson mengatakan, pihaknya masih mendalami keterangan dari pada pelaku.

“Kita masih dalami, apakah kedua orang (pelaku) ini masuk dalam sindikat atau tidak. Kita pasti kembangkan,” tandasnya.

Kapolsek Tambora menambahkan, apapun bentuk segala kejahatan jalanan, pihaknya akan selalu fokus dalam menekan dan meminimalisir bentuk kejahatan tersebut sesuai dengan arahan pimpinan Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi. (W9-Didi)

banner 300250

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.