Rektor Teknokrat Nasrullah Yusuf Beri Kuliah Umum tentang Leadership dan Management

 

Rektor UTI HM. Nasrullah Yusuf foto bersama dengan mahasiswa usai memberi materi kuliah umum. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com – Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Dr. HM. Nasrullah Yusuf, SE,MBA. mengatakan generasi penerus bangsa ýang sukses bukanlah dilahirkan melainkan dicetak dan dibentuk.

Hal itu disampaikan Nasrullah ketika menjadi pemateri pada kegiatan Kuliah Umum Leadership dan Manajement ýang diikuti 150 Mahasiswa Pertukaran se-Indonesia dan Universitas Teknokrat Indonesia, di auditorium UTI, Sabtu (22/6/2024).

Dalam paparannya Rektor UTI Nasrullah Yusuf mengatakan, kegiatan ini dilakukan salah satu upaya untuk menimba Ilmu ýang bisa digunakan untuk masa depan, utamanya mempersiapkan generasi saat ini menuju Indonesia Emas 2045.

“Dimulai dari generasi muda Indonesia menuju Indonesia Emas harus mempunyai kecerdasan ýang komperhensif, yakni produktif dan inovatif. Damai dalam interaksi sosialnya serta berkarakter kuat, sehat, dan menyehatkan dalam interaksi alamnya dan terpenting adalah berperadaban unggul,” kata Nasrullah.

Menurut Nasrullah, hal ini penting dalam menyiapkan sekaligus menyelamatkan generasi bangsa yang kini dalam fase terancam gelombang pengangguran utamanya bagi gen Z. “Bagaimana menyiapkan kualitas generasi dimulai seperti misalnya saat ini berdiskusi dari Bahasa Inggris bahkan mungkin nanti Bahasa Cina, ini berhubungan dengan ancaman gelombang pengangguran Gen Z,” ungkap Rektor.

Bukan tanpa sebab, lanjut Nasrullah, hal ini perlu disampaikan, karena berdasarkan data analisa sebagai pendidik dimana sebanyak 9,9 juta (22,25%) anak muda usia 15-24 tahun tidak sedang bekerja, bersekolah atau mengikuti pelatihan. “Tingginya jumlah anak muda yang tidak memiliki aktivitas tersebut akan menjadi bom waktu di masa depan. Dari data ýang ada terdapat grafik ýang memperlihatkan kondisi proporsi kegiatan anak dari tahun ke tahun ýang semakin menurun,” ujar Nasrullah.

Maka dari itu, generasi muda saat ini harus dibekali oleh ilmu kepemimpinan dan manajemen baik itu mengatur orang lain atau dirinya sendiri dikemudian hari.

Sebab, kata Nasrullah definisi ada seorang pemimpin adalah mampu membuat manusia lainnya bergerak untuk memenuhi pencapaian hidupnya. “Maka yang harus dipelajari saat ini adalah bagaimana menjadi seorang pemimpin dan juga bagaimana cara menghandle segala sesuatunya supaya ancaman pengagungan tersebut tidak terjadi. Misalnya saja di Teknokrat, belum lama ini mengadakan Academic Expo dimana tanggapan dari semua inovasi ýang dilakukan sangat baik dan terus dikembangkan supaya bisa dihilirisasi kepada masyarakat,” ungkapnya.

“Kepemimpinan adalah proses dimana satu individu mempengaruhi yang lain, anggota kelompok menuju
pencapaian yang ditentukan. Jadi generasi ýang tangguh dan sukses menjadi pemimpin dikemudian hari itu harus dibentuk bukan dilahirkan,” tandas Nasrullah.

Usai pemaparan materi langsung dilanjutkan dengan tanya jawab dari para mahasiswa pertukaran ýang berasal dari Universitas Semarang, Universitas STKIP PGRI Sumenep, Universitas Teknokrat Indonesia, Universitas Tanjungpura Kalimantan Barat, Universitas Tribhuwana Tungga Dewi Malang dan Universitas Bina Bangsa.

Pada kesempatan itu, beberapa mahasiswa sebagai perwakilan dalam pembagian sertifikat peserta kulian umum tersebut, yakni Ahmad Haedar dari Universitas Muhammadiyah Malang, Andya Ayu Penini dari Universitas Tanjung Pura, Rizky Riyaldi Universitas Negeri Surabaya, Nazirah Amelia dari Universitas Tadulako, dan Aviva Radja dari Universitas Masamus Merauke. (W9-jm)

Pos terkait