Rektor Teknokrat Nasrullah Yusuf Bicara 3 Jam Bekali Kepemimpinan Mahasiswa

Bandarlampung, Warta9.com – Jarang terjadi seorang rektor memberi materi kuliah umum kepada mahasiswanya sampai berjam-jam. Tapi ini dilakukan Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Dr. HM. Nasrullah Yusuf, SE, MBA. Demi memberi bekal kepemimpinan kepada mahasiswanya, Nasrullah sampai memaparkan Leadership and management sampai 100 menit. Belum lagi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dimoderatori oleh dosen Achmad Yudi Wahyudin, MPd, sehingga berjalan hingga tiga jam.

Dalam pendidikan kepemimpinan Leadership Education Program, HM Nasrullah Yusuf mendakat jatah mengisi materi pada, Senin (11/2/2019) malam.

Nasrullah memaparkan gaya kepemimpinan berdasarkan referensi. Menurut dia, banyak gaya kepemimpinan yang perlu dipelajari antara lain ;

Otokratis Stail, yaitu tipe kepemimpinan otoriter. Dimana seorang pemimpin gaya ini mempunyai kekuasaan dalam mengambil keputusan. Apa yang disampaikan yang paling benar dan harus dilakukan. Tapi otoriter bukan berarti diktator.

Partisipatif Stail bukan laissez faire. Dimana gaya kepemimpinan ini mengajak bawahan untuk berpartisipasi menyampaikan pendapat tapi yang memutuskan tetap pimpinan. “Karena leader bukan manager, manager bukan leader,” ujar Nasrullah.

Demokratis stail, yaitu kebalikan dari otokrasi stail. Dimana kepemimpinan dilakukan secara musyawarah dan mufakat. Kepemimpinan ini ada di lembaga legislatif dan organisasi.Demokrasi juga ada dalam perusahaan. Tapi di perusahaan biasanya berdasarkan saham atau kepemilikan saham yang mentukan suara atau kebijakan.

Pendekatan kemahasiswaan juga bisa diterapkan dalam sistem ini. Tapi perlu hati-hati dalam menjalankan ini. Karena salah menerapkan dalam pendidikan bisa salah sasaran.

Paternalistik Stail, gaya kepemimpinan ini memiliki sifat kebapakan, mereka menganggap bahwa bawahan tidak bisa bersifat mandiri dan perlu dorongan dalam melakukan sesuatu. Pemimpin ini selalu melindungi bawahannya. Pemimpin paternalistik memiliki sifat maha tahu yang besar sehingga jarang memberikan kesempatan pada bawahan untuk mengambil keputusan.

Tipe Kharismatik leader, tokoh adat, tokoh agama bisa dikatakan kharismatik leader. Dimana seorang pemimpin mempunyai kepribadian yang baik. Status quo bukan kharismatik.

Sikap yang tidak kharismatik tolerane. Dalam artikulasi atau kemampuan berbicara. Perlu dilakukan latihan pidato, latihan cara berbicara latihan rapat dan lain-lain. Sehingga dengan bicara atau pidato yang baik akan memunculkan pemimpin yang kharismatik.

Memang ada seorang pemimpin karena bakat. Tapi bakat juga harus dipupuk sehingga bakat itu bisa diwujudkan dengan leadership yang baik. Hingga berita ini diturunkan, Nasrullah masih memberi pemaparan atas pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh mahasiswa. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.