Reses, Anggota DPRD Lampung Made Bagiasa Gandeng Dosen Unila

Wakil Ketua Komisi II DPRD Lampung I Made Bagiasa melakukan reses di empat titik di Lampung Tengah. (foto : ist)

Lampung Tengah, Warta9.com – Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung Drs. I Made Bagiasa, kembali melakukan reses di Kabupaten Lampung Tengah, Selasa (23/2/2021).

Made melakukan reses di empat titik yaitu, di Desa Bangun Rejo, Balai Pasar Rakyat Kecamatan Bangun Rejo, Desa Sri Way Lansep Kecamatan Kalirejo dan Desa Sangun Ratu Kecamatan Pubian.

Menariknya kegiatan reses anggota Fraksi Golkar Dapil Lamteng ini, menggandeng dosen Universitas Lampung juga praktisi bidang pertanian Dr. I Wayan Mustika, M.Hum. Sehingga saat terjadi persoalan yang dihadapi petani, Made Bagiasa bisa mendiskusikan dengan dosen tersebut. Unila bisa menerjunkan mahasiswa untuk KKN Mandiri. Sehingga kata Wayan Mustika, mahasiswa asal Lampung Tengah bisa memberi pendampingan dari segi disiplin ilmu pertanian.

Dalam reses di Bangun Rejo tepatnya di kediaman Toto, salah seorang tokoh masyarakat setempat Warsoni mengucapkan terimakasih atas kunjungan Made Bagiasa. Sebab, selama ini ada anggota DPRD Provinsi yang mendatangi kampunya.

Hal yang sama juga dikemukakan Kepala Kampung Sangun Ratu Kecamatan Pubian Rohadi. Ia mengucapkan banyak terimakasih atas kunjungan anggota DPRD Provinsi Lampung Made Bagiasa. Kunjungan anggota DPRD Dapil Lamteng diharapkan bisa menjadi tempat untuk menyampaikan aspirasi masyarakat tentang masalah yang dihadapi petani dan masalah infrastruktur lainnya.

Dalam dialog dengan masyarakat seperti di sampaikan Kepala Desa Bangun Rejo dan Kepala Kampung Sri Way Langsep Sulaiman, Kepala Kampung Sangun Ratu Sudirman disampaikan masalah menurunnya hasil pertanian termasuk harga singkong rendah yang dikeluhkan para petani.

Menanggapi harga singkong rendah, Made Bagiasa mengatakan, saat musim panen singkong memang soal harga selalu menjadi persoalan. Menurut Made Bagiasa, sudah menjadi hukum ekonomi Penawaran dan Permintaan (Supply and Demand), maka harga akan turun.

Oleh karena itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Lampung ini menyarankan agar petani seperti di Desa Bangunrejo hamparan lahan sekitar 1000 hektar, jangan semua ditanami singkong. Petani perlu berani membagi tanaman sehingga tidak tidak melimpah. Petani harus membuat pembeli atau pabrik tapioka mencari petani.

Masih terkait harga singkong yang dikeluhkan para petani, Made Bagiasa bersama anggota Komisi II lainnya juga akan melakukan kunjungan ke pabrik-pabrik tapioka untuk menggali informasi dengan pengusaha.

Made juga menambahkan, Pemerintah Provinsi Lampung dengan program Gubernur Arinal Djunaidi, mempunyai program unggulan ingin mensejahterakan petani. Karena itu, sekarang sudah banyak bantuan sumur bor untuk petani melalui Dinas Pertanian. Dengan bantuan sumur bor petani diharapkan dapat panen minimal dua kali dalam setahun. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.