Reses di Kecamatan Seputih Banyak, Made Bagiasa Sarankan Petani Tanam Talas Bening Solusi Anjloknya Harga Komoditi Pertanian

Lampung Tengah, Warta9.com – Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung Drs. I Made Bagiasa, kembali melakukan reses di Kabupaten Lampung Tengah, Jumat (7/5/2021).

Made Bagiasa Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar melakukan reses di tiga titik yaitu; Titik pertama Reses di Desa Siswo Bangun SB 16 Kecamatan Seputih Banyak. Titik kedua di Kampung SB 17 Timur Kecamatan Seputih Banyak dan titik ketiga di Dusun 5 SB 17 Kecamatan Seputih Banyak Lampung Tengah.

Turut mendampingi Made Bagiasa dalam reses ini Dr. I Wayan Mustika Dosen Unila sekaligus wakil ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi Kampung. Kegiatan reses juga dihadiri Kepala Dusun, Gapoktan, Pengurus Adat, tokoh masyarakat serta masyarakat pertanian.

Dalam reses Made Bagiasa melakukan evaluasi program bantuan yang sudah terealisasi di masyarakat. Selain itu, Made juga menyampaian program Kartu Petani Berjaya (KPB) yang merupakan program unggulan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.

Sebagai Wakil Ketua Komisi II DPRD Lampung, Made Bagiasa mengajak masyarakat petani di Kabupaten Lampung Tengah untuk menjadi petani yang cerdas dan inovatif sebagai langkah antisipasi jebloknya harga komoditi pertanian. Langkah yang bisa dilakukan dengan membagi lahan pertanian untuk beralih ke talas bening yang sudah jelas harganya Rp1.350/Kg. Daun dan batang talas bening bisa dijual dan sudah siap yang menampung.

“Bahwa ini merupakan terobosan supaya dijadikan percontohan untuk petani di Lampung menuju Petani Berjaya untuk program Gubernur Bapak Arinal Djunaidi sehingga apa yang menjadi arahan dan instruksi gubernur untuk meningkatkan kesejahteraan petani dengan metode mengurangi ketergantungan pada satu komoditas pertanian ke arah petani yang kreatif dan inovatif sesuai perkembangan jaman,” ujar Made Bagiasa anggota DPRD Dapil Lamteng ini.

Dalam reses ini sejumlah masyarakat menyampaikan aspirasi kepada Made Bagiasa. Beberapa aspirasi yang disampaikan warga antara lain; usulan sumur bor untuk menambah hasil panen dari sekali setahun menjadi dua kali. Harga komoditas pertanian.
Kelangkaan pupuk padahal sudah bayar kontan sama pengecer. Petani juga mengusulkan adanya bantuan traktor roda 4 dan alat-alat pertanian lainnya. Menjelang lebaran, terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kg.

Selain itu, warga juga mengharapkan agar ada perbaikan untuk mendukung kelancaran roda pertanian. Bila ada bantuan bibit pertanian warga setempat agar dibantu. Masyarakat yang mayoritas beragama Hidu, maka warga mengharapkan bantuan bangunan pura. Pelaksanaan reses Made Bagiasa tetap mematuhi protokol kesehatan. (W9-jam)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.