Jambi, Warta9.com – Ribuan mahasiswa dari berbagai kampus di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, Jambi, memadati area di depan kantor DPRD Sungai Penuh. Kedatangan mereka menyampaikan aspirasi menolak tujuh revisi Undang-Undang, Kamis (26/09).
Dengan memakai jaket almamater masing-masing kampus, rombongan mahasiswa memadati gedung DPRD dari kampus masing-masing dengan dikawal polisi.
Beberapa poster dan bendera serta banner mereka bawa, di antaranya bertulisan ‘Ayam Kampus Gak Didenda! Ayam Tetangga Kena Denda”. Mereka juga meneriakkan yel-yel pergerakan.
Berikut tujuh tuntutan mahasiswa:
- Menolak Revisi UU KPK
- Menolak Revisi UU KUHP
- Menolak RUU P-KS
- Menolak pasal-pasal yang bermasalah di RUU Ketenagakerjaan yang tidak berpihak kepada pekerja
- Menolak pasal-pasal problematis dalam RUU Pertanahan yang merupakan bentuk penghianatan terhadap semangat reforma Agraria
- Membangun generasi proses demokratisasi di Indonesian dan menghentikan penangkapan aktivis di berbagai sektor
- Mahasiswa menuntut dan mendesak DPRD Kabupaten Kerinci dan DPRD Kota Sungai Penuh untuk menindak secara tegas terkait permasalahan kebakaran hutan dan lahan
Dimana dalam hasil audiensi dengan beberapa perwakilan mahasiswa, anggota DPRD Kerinci dan Sungai Penuh sepakat menandatangani petisi yang telah dibuat oleh mahasiswa.
“Alhamdulillah ketua DPRD Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh telah menandatangani petisi yang dibuat. Meskipun telah di tandatangani, kami akan tetap mengawal perkembanganya sampai tuntas karena ini merupakan amanah dari rakyat,” kata Ketua Umum PC IMM Kerinci, Dandi Pranata.
Dalam pertemuan itu mahasiswa menegaskan agar para pimpinan DPRD Kabupaten Kerinci dam Kota Sungai Penuh beserta anggota betul-betul serius menindaklanjuti permasalahan tersebut.
“Apabila DPRD Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh tidak menindak lanjuti, kami sebagai mahasiswa Indonesia akan menggelar aksi lebih banyak lagi,” seru mahasiswa.
Aksi yang dilakukan aliansi mahasiswa Kerinci dan Kota Sungai Penuh ini, mendapat pengamanan ketat dari ratusan personel kepolisian, TNI dan Satpol PP kerinci. (Hendri)
