RS Asy-Syifa Klaim Penanganan Pasien dan Bayi Sudah Sesuai SOP

Panaragan, Warta9.com – Manajemen RS Asy-Syifa Kabupaten Tulangbawang Barat menyatakan penanganan terhadap pasien dan bayi saat dilakukan operasi ceasar (Sectio Caesarea) sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP). Manajemen pun meminta maaf terkait meninggalnya bayi tersebut.

Bayi tersebut merupakan anak pertama dari pasangan Sairi (32) dan Rina fransiska (22) warga Negeri Ratu Kabupaten Lampung Utara.

Divisi Humas RS Asy-Syfa Majril mengungkapkan, penanganan terhadap pasien sebelum dilakukan operasi ceasar sudah ditangani sesuai dengan SOP. Berdasarkan pemeriksaan dokter pasien diambil sikap untuk dilakukan tindakan operatif (operasi). “Pasien dirujuk ke RS Asy-Syifa pukul 11.00 Wib, dari Puskesmas Kartaraharja dengan indikasi ketuban pecah dini,” kata Majril, saat memberikan keterangan pers terkait kematian bayi tersebut, Kamis (5/7).

Namun di karnakan tindakan tersebut membutuhkan tindakan-tindakan lain untuk persiapan operasi tersebut, maka dokter spesialis menjadwalkan operasi pada pukul 16.00 Wib. Dengan harapan semua yang dibutuhkan pasien sudah bisa dipenuhi sebelum tindakan dilakukan.

“Operasi caesar direkomendasikan sebagai prosedur yang direncanakan atau dilakukan dalam keadaan darurat. Namun sebelum tindakan operatif dilakukan, ditemuka anemia pada pasien. Sehingga dengan kondisi pasien yang tidak memungkinkan itu, pihak RS harus melakukan transfusi darah terlebih dahulu,” jelas Majril.

Ditempat yang sama Divisi Pelayanan Medis Dr Pramono Satrio Wibowo menerangakan, tindakan terhadap pasien tersebut pihak RS telah melakukan penanganan sebaik mungkin. Mulai dari pemeriksaan pasien hingga penanganan operasi.

“Pada saat itu kondisi pasien membutuhkan tindakan medis. Sehingga pukul 17.00 Wib, kita melakukan perbaiki kondisi sang ibu sebelum operasi dilakukan,” ujar Pramono.

Sekitar pukul 19.00 Wib, lanjut dia, pihak RS melakukan tindakan. “Setelah bayi lahir masih dalam keadaan hidup, namun bayi dalam kondisi susah ubernapas sehingga tidak tertolong,” tegasnya.

Menurutnya, saat ini pihaknya telah melakukan melakukan tindakan maksimal terhadap pasien yang saat ini sedang dalam perawatan. Ia juga memastikan dugaan kelalaian pihak RS itu tidak benar. Mengingat segala sesuatu tindakan sebelumnya telah di komunikasikan terlebih dahulu dengan pihak keluarga.

“Setiap penanganan pasien pasti ada resiko. Untuk penyebab pasti meninggalnya bayi tersebut kemungkinan besar atas kondisi sang ibu. Terkait pertangungjawaban kami terhadap musibah itu, kami telah melakukan kepedulian terhadap pasien,” tukasnya. (Jon/hadi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.