
Bandarlampung, Warra9.com – Pendiri sekaligus ketua Dewan Pembina Yayasan Alih Teknologi (Altek) Bandarlampung dan Universitas Malahayati H. Rusli Bintang meminta maaf kepada masyarakat Lampung terkait pengiriman preman dari luar kota lain, Flores NTT ke kampus Malahayati beberapa waktu lalu.
“Mohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Lampung, karena salah berpikir,” ujar Rusli Bintang, melalui video yang dikirim pengacaranya, Rabu (5/3/2025).
Alasan dia mengirim orang dari Timur karena sebelumnya kampus dikuasai orang dari Timur. Dia mengaku tak ingin melibatkan orang Lampung karena nantinya adu domba. “Biarlah jurinya’ orang dari Timur juga,” kata Rusli Bintang.
Dalam video itu, Rusli Bintang juga menjelaskan, bahwa dirinya tak ingin anak-anaknya ada di kedua lembaga, hanya pendiri saja yang ada di Yayasan Alih Teknologi (Altek) Bandarlampung dan Universitas Malahayati. “Yang saya perjuangkan ini adalah untuk masyarakat Lampung. Bukan untuk Rusli Bintang, untuk keturunan Rusli Bintang itu kepentingan anak yatim. Makan anak anak keturunan saya tidak boleh disitu,” katanya.
Akibat sikap Rusli Bintang, isteri pertama dan anak-anaknya tidak terima dikeluarkan dari yayasan dan univeraitas sampai akhirnya terjadi konflik antara bapak dan anak. Sang putra yang menjabat rektor juga anggota DPR RI Dr. M Kadafi mewakili saudara-saudara dan ibunya melaporkan bapaknya ke Polda Lampung.
Kuasa hukum, Ardiansyah membenarkan M Kadafi telah melaporkan ayah kandung ke Polda Lampung terkait dugaan dokumen palsu yang diduga melibatkan Rusli Bintang.
Masyarakat Lampung tak terima masuknya ratusan preman dari Timur betatang-betenteng dalam kampus. Setelah mendesak para preman segera pulang, tokoh Lampung Bersatu menuntut Rusli Bintang dan M Kadafi minta maaf telah lancang memasukkan preman dari Timur. Akhirnya ratusan preman yang bisa memancing Kamtibmas di Bandarlampung itu ditarik kembali setelah pihak Polda Lampung tutun tangan. (W9-jm)