Rycko Menoza Paparkan Visi Misi di Golkar Lampung, Sindir Tugu Adipura Hingga Ruang Terbuka Hijau

Bandarlampung, Warta9.com – Bakal calon walikota Bandarlampung H. Rycko Menoza, SZP, menyampaikan visi misi di DPD Partai Golkar Provinsi Lampung, Rabu (22/1/2020).

Selaku panelis dalam pendalaman visi misi bakal calon kada Partai Golkar yaitu; Dr. H. Fauzi, SE, MKom, CA, Heri Wardoyo, Romudin Adam dan Hidayat.

Turut mendampingi Rycko Menoza SZP, Ketua DPD Partai Golkar Bandarlampung dan sejumlah pengurus Golkar Kota. Tim Panitia Golkar Provinsi Bambang Purwanto, Reza Pahlevi, Hj. Adrina Yustitia, SE, MM, Muhidin, S.Sos dan lainnya.

Dalam pemaparannya, Rycko Menoza membedah bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan, transportasi, kesehatan, pariwisata dan UMKM.

Rycko mengatakan, infrastruktur Bandarlampung masih perlu banyak perubahan. Seperti jalan, drainase yang kurang baik sehingga sering terjadi banjir di sejumlah tempat di Bandarlampung.

Sementara infrastruktur jalan masih perlu menjadi perhatian. Banyaknya pembangunan fly over di Bandarlampung tidak dibarengi dengan pengaturan jalan di bawahnya sehingga terjadi kesemrawutan di beberapa titik.

Rycko juga menyoroti tidak adanya ruang terbuka hijau di Bandarlampung. Sebagai Ibu Kota Provinsi Lampung Bandarlampung harus mempunyai ruang terbuka hijau sehingga menjadi tempat bermain masyarakat.

Bahkan putra mantan Gubernur Lampung dua periode Sjachroedin ZP ini menyoroti tugu Gajah atau Adipura yang sudah berubah fungsi. Menurut Rycko Tugu Gajah Enggal kini berubah fungsi menjadi GSG sering dijadikan tempat acara. Termasuk menjadi lahan parkir mobil-mobil dinas yang mustinya tidak perlu.

Rycko juga menyoroti masalah infrastruktur pariwisata. Dimana selama ini, belum ada pengembangan infrastruktur kawasan pantai. Pasar tradisional tidak peremajaan pasar, sehingga kondisinya masih semrawut.

Sedangkan bidang pendidikan. Rycko menilai Kota Bandarlampung perlu memiliki standar sekolah dengan guru yang berkualitas melalui kerjasama dengan perguruan tinggi/universitas. Banyaknya peserta didik bina lingkungan jangan menjadi kebanggaan. Karena itu menunjukkan masih tingginya masyarakat Bandarlampung kurang mampu.

Sementara dalam bidang kesehatan, Rycko prihatin keberadaan RSUD Bandarlampung. Dimana fasilitas dan pelayanannya kurang maksimal. Banyak pasien di kelas 3. “Ini Kota Bandarlampung, harusnya mempunyai pelayanan kesehatan yang memadai. Tapi yang ada sekarang pasiennya mayoritas kelas 3,” ujar Rycko.

Sementara bidang UMKM dan Ekonomi Kreatif, tidak ada upaya untuk melakukan terobosan dan pemanfaatan guna mendorong bertumbuhnya ekonomi kreatif. Banyak sekali potensi wisata seperti wisata pesisir, wisata bersejarah dan lain-lain belum dimaksimalkan. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.