Buleleng, Warta9.com – Personil Polsek Seririt mengamankan seorang warga yang diuga sebagai penyebar kabar bohong (hoax) terkait tsunami dengan surutnya air laut di Pantai Pengastulan, pasca gempa beruntun menerjang wilayah Seririt, 9 kali pada Kamis (14/11) petang kemarin.
Akibat kabar tersebut, menyebabkan kepanikan warga yang kemudian berbondong bondong lari menuju daratan yang lebih tinggi.
Dari informasi diperoleh, warga yang diamankan berinisial SC. Setelah sengaja memposting unggahan video dengan menyebutkan air laut di Pantai Desa Pengastulan pasca gempa surutnya secara tiba-tiba, merupakan pertanda akan terjadinya bencana tsunami. Dalam video terlihat banyak warga tengah mengendarai sepeda motor, dengan uraian akan mengungsi menuju tempat yang lebih tinggi.
Bahkan, vedio yang baru di unggah tersebut langsung meledak menyebar dengan cepat kemana-mana hingga membuat kepanikan. Mirisnya lagi tidak hanya warga dari Desa Pengastulan saja yang mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, tetapi warga Desa Patemon juga ada ikut mengungsi
Kapolsek Seririt Kompol Made Uder dikonfirmasi Jumat (15/11) membenarkan tehah mengamankan seorang warga. Penangkapan itu berawal, setelah yang bersangkutan membagikan unggahan vedio di media sosial, hingga memicu kepanikan di masyarakat. Tak ingin buang waktu langsung memerintah anggota untuk melakukan pencarian terhadap orang yang mengabarkan informasi bohong tersebut.
“Benar, setelah berusaha mencari akhirnya kami menemukan, dan sekarang sedang diamankan untuk dilakukan pemeriksaan. Apa yang dilakukan itu sudah meresahkan dan mengganggu kamtibmas. Tidak ada ampun, akan kita tindak tegas,” ujar mantan Kapolsek Tampaksiring ini.
Di tambahkan, warga yang diamankan itu akan menjalani proses pemeriksaan, terkait dengan postingan video yang telah dibuatnya. Jika nantinya terbukti, proses hukum akan tetap dijalankan.
“Kalau terbukti sumbernya dari dia, bagi saya tidak ada ampun. Hukum harus ditegakkan,” tutupnya. (W9-soni)
