“Eksotisme Kubu Perahu”
Warisan Dunia (Tropical Rainforest Heritage Site of Sumatra)
Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) dengan gerbang masuk di Kubu Perahu telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan dunia (Tropical Rainforest Heritage Site of Sumatra) pada tahun 2004 karena memiliki keanekaragaman hayati baik dari vegetasi hutan, flora dan fauna serta sebagai penghasil oksigen yang dibutuhkan dunia, penetapan tersebut menjadikan TNBBS sebagai prioritas dalam upaya konservasi global
Hal lain yang memukau dari tempat ini adalah jalan nasional yang membelah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), terdapat pula perkampungan masyarakat yang kita lintasi di kubu perahu dengan persawahan yang indah serta aktifitas dan keramahan masyarakatnya.
Kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan merupakan hulu dari 181 sungai yang mengalir di 4 (empat) kabupaten yakni Kabupaten Lampung Barat dan Tanggamus (Provinsi Lampung), Kabupaten Kaur (Provinsi Bengkulu), dan Kabupaten Ogan Komering Ulu (Provinsi Sumatera Selatan).
Flora, secara umum telah teridentifikasi 514 jenis pohon dan tumbuhan bawah. Terdapat sedikitnya 15 jenis bambu dari 5 marga (Bambussa, Dendrocalamus, Dinochloa, Gigantochloa dan Schizatochyum); 26 jenis rotan; serta 126 jenis anggrek dari 59 Genus yang beberapa di antaranya telah dibudidayakan, Di TNBBS juga ditemukan Raflesia arnoldi; dan 2 jenis bunga bangkai, yaitu: Amorphophallus titanum dan Amorphophallus deculsivae serta bunga Rhizantes yang masih merupakan keluarga Rafflesiaceae . Hasil inventarisasi di TNBBS dikenal sedikitnya 46 jenis tumbuhan obat. Jenis-jenis tersebut dapat digunakan sebagai tanaman obat.
Fauna, Hasil berbagai penelitian ilmiah dan survei lapangan, terdapat sedikitnya 90 jenis mamalia termasuk 8 jenis primata. Dari fauna yang ada tercatat 6 jenis mamalia besar terancam punah menurut Red Data Book IUCN yaitu gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus), Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), tapir (Tapirus indicus), Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), beruang madu (Helarctos malayanus) dan ajag (Cuon alpinus).
Delapan jenis primata yang menghuni kawasan TNBBS, antara lain siamang (Hylobates syndactylus), owa/ungko (Hylobates agylis), cecah (Presbytis melalophos), lutung kelabu (Trachypithecus cristatus), beruk (Macaca nemestrina), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), Tarsius (Tarsius bancanus) dan kukang (Nycticebus coucang). TNBBS menjadi Daerah Penting Bagi Burung (DPB), dengan kriteria A1. Burung Terancam Punah dan A2. Burung Sebaran Terbatas. Hasil rekapitulasi dari berbagai penelitian ilmiah dan survei lapangan ditemukan sebanyak 450 jenis burung dan 11 jenis burung air. Kawasan TNBBS juga merupakan habitat bagi jenis burung tokhtor sumatera (Carpococcyx viridis) yang dilaporkan tidak pernah dijumpai lagi sejak tahun 1916. Untungnya, dari kamera jebak yang dipasang di sejumlah titik mengidentifikasi keberadaan tohtor sumatera di taman nasional ini. Selain tokhtor sumatera, ada pula kuau kerdil sumatera (Polyplectron chalcurum) dan pitta raksasa (Pitta caeurella).
Di TNBBS terdapat sedikitnya 102 jenis herpetofauna (reptil dan amphibia) dan sedikitnya 51 jenis ikan hidup di kawasan taman nasional ini. Info & Guide Tour : 081272285522 (Supriatna – TNBBS)
Sunrise Point LIMAU KUNCI
Menikmati Liwa Berselimut Embun
Pengembangan spot indah ini sejak dikelola oleh pemilik lahan dengan membuka sebagian kebun yang berada tepat disampng tebing yang curam, spot ini kemudian diberi nama “sunrise point limau kunci” oleh pemilik lahan dan di launching pada medio Agustus 2020.
Limau kunci berada di Pekon Padang cahya Kecamatan Balik Bukit, berbatasan dengan Kelurahan Way Mengaku. Dari pusat kota liwa kurang lebih 10 sampai 15 menit berkendaraan roda dua. Jika berkendaraan roda empat wisatawan bisa memarkir nya di bawah (kendaraan roda 4 tidak bisa naik ke lokasi). Wisatawan bisa jalan kaki sekitar 30 menit jalan menanjak atau bisa menyewa jasa ojek dengan warga sekitar.
Di lokasi sunrise point ini kita bisa camping dan menyaksikan matahari terbit yang indah dengan embun pagi yang sejuk serta bisa melihat gagahnya Gunung Pesagi dihadapan kita. Tempat ini sangat sejuk karena berada di ketinggian -/+ 900 MDPL, sehingga sangat cocok buat kalian yang senang camping di daerah pegunungan.
Info & Tour Guide : 082249277245 (Arif), 082186409723 (Eka – Ojek Piknik Liwa)
Puncak Jaya Manggala
Menikmati ketinggian di pinggir Jalan Raya
Bagi penyuka olaraga uji adrenalin sepeda motor, pada setiap hari minggu digelar trail adventure dengan jalur yang sudah dibuatkan khusus untuk para penghobi.
Dan Tahukah anda, dengan berwisata ke puncak jaya manggala anda telah ikut serta berpartisipasi dalam program Berbagi Kasih kepada penyandang disabilitas dan masyarakat yang bener-benar membutuhkan, karena tiket yang di beli untuk berwisata ke Jaya Manggala sebesar 10 ribu rupiah, sebagian untuk kepedulian sosial, berbagi kasih kepada yang membutuhkan, diantaranya pemberian kursi roda dan membantu operasi bibir sumbing gratis.
Saat ini proses, pembangunan Puncak Jaya Manggala masih terus berlanjut, dalam waktu dekat akan hadir villa kaca di untuk para pengunjung yang ingin merasakan sensasi menginap di puncak Jaya Manggala. Anda yang melintas ditempat ini, bisa sejenak menikmati tempat ini sebelum melanjutkan perjalanan kembali, karena tempat ini berada tepat di pinggir jalan raya. Info & Tour Guide : 082282627055 (Winarno)
Kampung Bali | Taman Wisata Tri Hita Karana
Bali nya Lampung Barat
Selain menikmati suasana khas bali, banyak disediakan spot-spot foto yang khas sekali, bagi yang ingin berenang juga disediakan kolam renang untuk dewasa dan anak-anak, kegiatan kebudayaan suku bali juga menjadi daya tarik untuk disaksikan dan diabadikan. Lokasi Taman Wisata Tri Hita Karana ini berjarak sekira 1 jam perjalanan darat dari Kota Liwa. Info & Tour Guide : 085658884621 (Ketut Sudiase)
Selain ketiga destinasi baru diatas, beberapa destinasi lain yang baru terkelola tersebar di kecamatan dalam wilayah Kab. Lampung Barat, antara lain :
- Agro Wisata Alam Segar Sari di Giham Sukamaju(1 jam perjalanan dari dari Kota Liwa)
- Hambekhos di Belalau (30 menit dari kota Liwa)
- Bumi Perkemahan dan Air Panas Gembura di Way Tenong (1,5 jam dari Liwa)
Dan banyak sekali destinasi lain yang belum di explore. (ADV)