Selain Fokus Peningkatan Mutu Pendidikan, Disdikbud Menaruh Perhatian Besar Seni dan Budaya Lampung

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi bersama Forkopimda dan pejabat Kementerian Pendidikan saat membuka Festival Seni dan Budaya se-Sumatera beberapa waktu lalu. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com – Selain fokus dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM) dengan meningkatkan mutu pendidikan yang berkarakter dan berbudi pekerti. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung Drs. Sulpakar, MM, juga menaruh perhatian besar terhadap seni dan budaya serta warisan budaya Lampung. Terlebih saat ini Gubernur Lampung Ir. Arinal Djunaidi dan Wagub Chusnunia, sangat peduli terhadap pelestarian seni, budaya dan warisan cagar budaya di Provinsi Lampung.

Oleh karena itu, kata Sulpakar, Senin (30/12/2019), program peningkatan seni dan budaya kedepannya akan menjadi perhatian Disdikbud Lampung. Dalam peningkatan dan pelestarian seni dan budaya, sejak Sulpakar menjabat sebagai Kepala Disdikbud Lampung tahun 2017, berbagai kegiatan yang melibatkan pelajar, sekolah dan masyarakat telah dilakukan jajaran Disdikbud Lampung.

Sulpakar mengatakan, Program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) kerjasama dengan Direktorat Kesenian Dirjend Kebudayaan Kemendikbud RI, sudah mencapai 156 SMA dan SMK di Provinsi Lampung. Program ini kata dia, melibatkan 312 seniman/seniwati dari berbagai cabang seni. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 bulan pada setiap tahunnya.

Berdasarkan data di Disdikbud, program GSMS di Lampung tergolong paling sukses. Jumlah sekolah yang menjalankan program ini juga terbamyak bila dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia.

Masih kata Sulpakar, dengan Program Seniman Masuk Sekolah, diharapkan inputnya seniman ikut serta selain mengajarkan kesenian, juga mengajarkan sikap-sikap karakter. Dari kegiatan ini, outputnya ketika hasil GSMS dipentaskan, siswa/siswi mempunyai kemampuan dan pengalaman tentang etika, sikap dan kerjasama yang baik di dalam menampilkan karya seninya. Apalagi kesenian para siswa ini dipentaskan di depan publik dan bisa menjadi media pembelajaran bagi pelajar dan masyarakat.

Untuk Sertifikasi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) lanjut Sulpakar, sudah 49 WBTB. Jumlah ini kata dia terbanyak dari provinsi lain di Indonesia.

Dalam bidang pembinaan seni bagi pelajar, di masa kepemimpinan Sulpakar, Disdikbud Lampung telah mengirimkan Duta Seni Pelajar dari sekolah SMK atau SMA yang mempunyai prestasi seni aktif, kreatif serta inovatif yang berbasis kearifan lokal.

Duta Seni Pelajar tersebut berskala Nasional karena masing-masing provinsi membawakan Sendratari dari daerahnya masing-masing. Pentas seni pelajar dilakukan pada Tahun 2017, di Gedung Cak Durasim Surabaya. Pada tahun 2018 Pentas di Candi Prambanan Yogyakarta, kemudian tahun 2019 Pentas di Ancol Jakarta.

Kadisdikbud Lampung Sulpakar, mewakili Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menerima 17 sertifikat Warisan Budaya Takbenda dari pemerintah pusat. (foto : ist)

Untuk melindungi dan memelihara cagar budaya di Lampung, Pemprov Lampung melalui Disdikbud telah memprogram sertifikasi Cagar Budaya. Bahkan Sulpakar menargetkan sertifikasi Cagar Budaya di Lampung sebanyak 100 sertifikat. Sehingga cagar budaya Lampung yang menjadi warisan leluhur dapat teridentifikasi dan diakui oleh negara.

Apalagi sekarang ini lanjut Sulpakar, Gubernur Arinal Djunaidi dan Wagub Chusnunia, sangat menaruh perhatian besar terhadap perkembangan dan pelestarian budaya lokal. Seperti disampaikan Gubernur Arinal pada pembukaan Festival Seni dan Budaya se-Sumatera, Gubernur Arinal berharap budaya dan seni se-Sumatera mulai dari Aceh hingga Lampung dapat bangkit. Karena seni dan budaya merupakan perekat bangsa.

Sehingga Bapak Gubernur Arinal lanjut Sulpakar, menginginkan kegiatan tersebut tidak hanya dilaksanakan oleh Taman Budaya se-Sumatera saja. Tapi Pameran dan Pagelaran Seni harus dilaksanakan dalam konteks yang luas. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.