Selain Sosialisasi Anti Narkoba, Bullying Dan Hoaks, YKB Lampung Juga Lakukan Ini di Lampura

Kotabumi, Warta9.com Yayasan Kemala Bhayangkari (YKB) Lampung menggelar sosialisasi bahaya narkoba, bullying dan hoaks kepada para pelajar di Kabupaten Lampung Utara (Lampura), Selasa (26/3/2019), yang dipusatkan di GSG Islamic Center Kotabumi.

Sebelum bertolak memberikan sosialisasi, YKB yang dikomandoi Ketua Bhayangkari Daerah Lampung, Sarie Purwadi Arianto didampinging Wakil Ketua dan pengurus YKB meresmikan kebun Hidroponix SMA YKB Kotabumi.

Sarie Purwadi mengatakan bahwa narkoba adalah zat berbahaya yang dapat merusak kesehatan, dan dapat mengakibatkan efek kecanduan bagi para penggunanya dan narkoba terus berkembang melalui sebuah proses, hingga muncul narkoba-narkoba jenis baru yang memiliki efek lebih berbahya dari jenis narkoba sebelumnya.

Untuk menghindari peredaran penyalahgunaan narkoba dikalangan pelajar, baik itu di lingkungan sekolah maupun dilingkungan pergaulan sehari-hari perlu dilakukan sosialisasi seperti ini.

“Kesadaran dan pengetahuan tentang bahaya narkoba perlu ditanamkan pada setiap anak didik yaitu dengan cara penyampaian materi, forum diskusi maupun dalam bentuk tugas-tugas sekolah yang kesemuanya bertemakan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba,” ujar dia.

Menurutnya, akhir-akhir ini berita mengenai bullying pada anak kembali marak. Mirisnya, terdapat lagi kasus bullying sekelompok siswi berpakaian seragam pada temannya. “Cara yang bisa dilakukan dengan melaporkan tidak terpuji pada guru serta berteriak meminta tolong saat akan menghadapi tindak kekerasan,” jelasnya.

Kemajuan teknologi informasi pada medsos saat ini tidak hanya memberikan dampak yang positif tetapi juga memberikan dampak yang negatif. penyampaian akan informasi begitu cepat dimana setiap orang dengan mudah memproduksi dan menerima informasi melalui medsos.

“Saat ini kita haru lebih berhati-hati dalam menggunakan dan menerima informasi yang beredar di medsos, karna tidak semua informasi tersebut bisa kita buktikan kebenarannya dan banyak sekali maraknya kasus penyebaran berita yang tidak benar atau sering kita sebut sebagai Hoax,” tutup Sarie Purwadi Arianto. (Rozi/van)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.