Sempat Terpuruk, PTPN 7 Membubuhkan Laba Rp65 Miliar

Ryanto Wisnuardhy, Direktur PTPN 7.

Bandarlampung, Warta9.com – Sempat terpuruk dalam beberapa tahun, kini PT Pekebunan Nusantara (PTPN) 7, telah membubuhkan laba. Fase ini menjadi indikator positif yang mengantarkan BUMN Perkebunan ini keluar dari krisis dan naik ke fase sustainable (berkelanjutan).

Direktur PTPN 7 Ryanto Wisnuardhy, dalam acara Gathering Media, Senin (15/11/2021), mengatakan, per September 2021, PTPN 7 telah membubuhkan laba sebesar Rp65 miliar. Dengan istimasi sampai akhir tahun capaian margin positif di atas Rp 70 miliar.

Ryanto mengatakan, hasil pemberitaan yang dikutip dari Menteri BUMN dikatakan bahwa PTPN merugi Rp43 triliun. Terkait utang tersebut, maka Ryanto dan seluruh jajaran PTPN 7 dituntut kerja keras. “Kami sebagai pengelola ini juga mendapatkan amanah menyelesaikan 6 program dari program untuk penyelesaian persoalan utang yang melilit PTPN 7 dan membangkitkan perusahaan” ujar Ryanto.

Enam program dilakukan untuk menyelesaikan masalah yaitu;
1. Restrukturisasi keuangan
2. Pelepasan aset. Tentu pelepasan aset yang dilakukan harus sesuai dengan aturan hukum yang ada.
3. Optimali aset-aset PTPN
4. Restrukturisasi SDM
5. Penyatuan indutri gula
6. Operasional exelent, pengelolaan komunitas sejatinya kembali ke khitoh.

“Setelah dilakukan langkah-langkah tersebut, secara umum PTPN grup sampai September membubuhkan laba Rp 2,9 ttiliun, PTPN 7 laba Rp65 miliar.

Ryanto mengatakan, fase keberlanjutan usaha adalah tahapan setelah anak perusahaan PTPN Holding ini mengalami perlambatan kinerja dalam lima tahun terakhir.
“Sejak 2016 kami mengalami masalah yang kompleks sehingga kinerja manajemen secara keseluruhan melambat. Sejak saat itu, kami berupaya optimal untuk bisa bangkit. Tiga fase harus kami lewati, pertama fase rescue (penyelamatan perusahaan), kedua fase recovery (pemulihan), dan ketiga fase sustainable (keberlanjutan usaha). Alhamdulillah, saat ini sudah mulai masuk fase sustain,” kata Chief Ryanto.

Dalam kebijakan transformasi ini lanjut Ryanto ada pada manajemen yang akuntable, taat kepada kaidah Good Corporate Governance (GCG). Untuk mewujudkan itu, butuh komitmen seluruh SDM yang terlibat dalam manajemen. Sebab, apapun masalahnya, titik terpenting itu ada pada human capital, sumberdaya manusia yang punya niat baik untuk membangkitkan perusahaan.

Pada bagian lain, SEVP Business Support Okta Kurniawan yang memberikan sambutan juga mengapresiasi kerja media yang selama ini bermitra dengan PTPN VII. Sebagai SEVP Business Support yang bertanggungjawab atas aktivitas manajemen, ia menyatakan sangat berterima kasih jika diingatkan oleh media.

“Sebagai early warning system, media sangat efektif. Ingatkan kami jika teman-teman media mendengar ada rumor di luar maupun di dalam tentang PTPN VII. Sebab, kami selalu berusaha untuk menjalankan manajemen sesuai dengan good corporate governance,” ujar Okta. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.