Siapkan 8 Puisi, Tiga Seniman Lampung Tampil di Batam dan Tanjumgpinang

Lampung, Warta9.com – Tiga Seniman Lampung, yakni sastrawan Isbedy Stiawan ZS dan dua pemusik tradisional Lampung asal Tulangbawang Barat (Tubaba) akan bertolak ke Batam.

Kolaborasi pembacaan puisi dengan musik tradisional Lampung tersebut telah dilepas Ketua Umum Dewan Kesenian Tulangbawang Barat (DK Tubaba) Fauzi Hasan yang juga wakil bupati, Kamis (6/9/2018) sore.

Pada kesempatan itu, Fauzi Hasan mengapresiasi atas kreativitas para seniman. Mereka memenuhi undangan Rumahitam Batam dan Cafe Pusi Biru Tanjungpinang.

Keberangkatan ketiga seniman Lampung itu bermula undangan teraju utama pada penyair Isbedy Stiawan ZS di Rumahitam milik Tarmizi. Kemudian pimpinan Cafe Puisi Biru, Husnizar Hood, membawa para seniman Lampung tampil di Tanjungpinang.

“Isbedy itu penyair sejati, bukan saja ditimang-timamg oleh Lampung tapi juga Indonesia. Kami memintanya tampil di Kedai Puisi Biru,” jelas politisi Partai Demokrat yang juga wakil ketua DPRD Provinsi Kepri.

Sementara Fauzi Hasan berpesan kepada para seniman yang akan tampil, sajikan pertunjukan terbaik sehingga penonton berkesan,” katanya.

Fauzi menambakan keberangkatan penyair Isbedy bersama Abdul Karim dan Irawan Syah sebagao pemusik tradisional Tubaba akan didampingi Kepala Dinas Pendodikan Amrullah dan Ketua Harian DK Tubaba Ansyori Ali Akbar.

“Keikutsertaan pendamping ini untuk melihat dan studi di Rumahitam dan Cafe Puisi Biru. Yang baik diperoleh mungkin bisa diterapkan di Tubaba.”

Wakil Bupati Tubaba itu juga menitip pesan, suatu saat saatrawan Kepri mungkin bisa berkunjung dan tampil di Tubaba. “Di Tubaba banyak kegiatan seni digelar tiap pekan atau pun bulan,” ujarnya.

Seperti, lanjutnya, Gelar Seni Purnama di Tugu Rato, Pentas Apresiasi Seni si pelataran Seaat Agung. Sedangkan yang tengah dirintis Pentas Sastra Tubaba di halalan Gedung Pramuka.

Terpisah, Isbedy mengatakan, ia sudah menyiapkan sekurang-kurangnya 8 puisi berkolaborasi dengan kedua pemusik Lampung, atar lain “Pulang ke Uluan Ughik”, “Kunjungi Tubaba Lagi”, “Karena Malin Telah Jadi Perahu”, “Rindu pada Hening yang Bening”, “Ajari Aku Laut Cara Mencintai Pantai”, dan lain-lain. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.