Sidang Paripurna DPRD Bandarlampung Ricuh, Puluhan Anggota Dewan Tak Mau Dipimpin Wiyadi

Suasana ricuh saat berlangsung rapat paripurna DPRD Bandarlampung. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com – Sebanyak 29 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandarlampung dari enam Fraksi kembali menolak dipimpin Wiyadi dalam rapat paripurna Dewan.

Anggota DPRD Kota Bandarlampung yang telah menyatakan mosi tidak percaya itu, tetap kokoh pada sikapnya menolak kepemimpinan Wiyadi. Karena itu, mereja tidak akan mengikuti sidang paripurna, apabila dipimpin oleh ketua DPRD Bandarlampung Wiyadi, Selasa (22/6/2021).

Suasana sidang menjadi ricuh kubu penolak dan pendukung Wiyadi saling adu argumentasi. Para pejabat Kota Bandarlampung yang hadir dan undangan asik menonton perdebatan para wakil rakyat.

Sidang paripurna Dewan hari ini merupakan paripurna pembicaraan tingkat satu, Penyampaian Raperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun Anggaran (TA) 2020, dan penyampaian pemandangan umum fraksi-fraksi terhadap raperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD TA 2020.

Ketua Fraksi PAN Hadi Thabrani menyatakan secara tegas dirinya bersama dengan 29 orang lainnya tetap pada langkah yang dijalankan, dan menolak apabila dipimpin oleh Wiyadi. “Kami akan tetap mengikuti persidangan apabila tidak dipimpin oleh Wiyadi. Dan apabila tetap dilaksanakan, silahkan tetapi dengan pimpinan yang lain,” tukas Hadi.

Di saat rapat paripurna DPRD Bandarlampung, ketua-ketua fraksi dari PAN, Golkar, Demokrat, dan Gerindra langsung mengintruksikan kepada seluruh anggotanya untuk pindah ke ruang sidang yang lain, untuk melaksanakan sidang paripurna sendiri.

Sikap tegas juga disampaikan oleh anggota Fraksi Golkar Ali Wardana. Ia mengatakan, pihaknya masih tetap berkomitmen meminta Wiyadi dievaluasi. “Apabila ketua (Wiyadi) tetap memaksa untuk memimpin rapat paripurna ini, kami akan pindah dan menggelar paripurna sendiri di ruang berbeda. Kita lihat siapa yang korum,” kata Ali.

Sekretaris Komisi IV ini mengatakan, pihaknya masih menunggu keputusan dari DPP PDI Perjuangan, sehingga kegiatan di DPRD bisa berjalan dengan sebaik-baiknya. “Kami bukan walkout, kami akan melaksanakan paripurna. Tapi kami tidak ingin dipimpin Wiyadi, masih ada pimpinan lainnya. Pimpinan Dewan ini kolektif kolegial bukan Wiyadi saja,” tandas Ali. (W9-jam)

 

Pos terkait