‘Sulitnya’ Wartawan Memperoleh Data Di Dinkes Lampura

Kotabumi, Warta9.com – Meski saat ini sudah memasuki era keterbukaan informasi publik, namun masih saja ada beberapa instansi pemerintah daerah yang ‘sulit’ berikan informasi, khususnya kepada wartawan.

Seperti yang terjadi di Dinas Kesehatan Lampung Utara (Lampura). Dimana, saat awak media ingin meminta data jumlah kematian ibu saat melahirkan tahun 2017-2018 di kabupaten setempat, baik Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat (Binkesmas) maupun Kepala Dinas (Kadis), terkesan saling lempar.

“Saya mau izin dulu sama Bu Maya (Kadis). Tunggu Bu Maya pulang dulu ya, soalnya beliau lagi di Jakarta,” kata Kabid Binkesmas, Daning Pujiastuti, Kamis (13/9/2018).

Mendapati pernyataan seperti itu, awak media lantas menghubungi Kadikes Maya Meitisa. Sempat adu argumen antara Kadiskes dan pewarta, sebab dirinya mempertanyakan untuk apa wartawan meminta data tersebut.

”Indikatornya angka kematian ibu dan anak itu kalau salah gimana. Peruntukannya untuk apa dulu ini,” ujar Maya Metissa.

Para awak media pun menjelaskan, jika data tersebut untuk dipublikasikan ke masyarakat. Dan mendengar itu, Maya Meitisa pun melunak dan menyarankan agar untuk memperoleh data itu, dapat menghubungi Kabid (Daning).

Namun sayang, meski telah diberi ‘lampu hijau’ oleh Kadiskes, sang Kabid tetap enggan memberikan data tersebut dan berdalih jika dirinya belum mendapatkan konfirmasi dari atasannya. “Bu Kepala Dinas belum menghubungi saya, tunggu Bu Kadis pulang saja Mas,” tukas Daning.

Merasa sulitnya memperoleh data yang diinginkan, akhirnya para awak media memutuskan untuk mengurungkan niat memperoleh data tersebut.

“Padahal data itu untuk kami informasikan ke masyarakat, tujuannya agar masyarakat tahu tentang penyebab kematian ibu saat melahirkan, dan dapat diantisipasi,” ujar Viko salah satu wartawan tv yang biasa ‘mangkal’ di Pemkab Lampura. (Rozi/Van)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.