Tangkal Radikalisme, GP Ansor Libatkan Tokoh Agama

Panaragan, Warta9.com Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kabupaten Tulangbawang Barat, terus menggalang pertemuan dengan para tokoh lintas agama untuk menyamakan persepsi dalam menangkal paham radikalisme dan terorisme, dengan tujuan akhir memperkuat dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Lebih dari itu Gerakan Pemuda bersama Pengurus Laskar Ahlussunnah Wal Jama’ah Kecamatan Gunung Agung Kabupaten Tulang Bawang Barat, terus berinovasi dalam penanggulangan terorisme melalui dialog yang akan digelar esok, di Balai Tiyuh (desa) Bangun Jaya, Kecamatan Gunung Agung, Selasa (29/5) sekitar pukul 13.00 Wib.

Ketua pelaksana kegiatan Tri Andika Setiawan, S.Pd.I., M.Pd.I, mengatakan, untuk membangun daya tangkal masyarakat dari paham radikalisme-terorisme, diperlukan keberadaan para tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk menyampaikan pesan-pesan produkdit yang mampu menangkal paham menyesatkan, yang merorong keutuhan bangsa.

Melalui dialog lintas agama, pihak kepolisian, TNI, dan tokoh masyarakat ini, diharapkan dapat menjadi wujut nyata untuk menggelorakan prinsip bela negara, setia dan cinta NKRI, implementasi ajaran agama damai, mencegah pengaruh radikalisme, serta mencegah pengaruh ajaran terorisme.

“Indonesia sebagai negara ber-Bhinneka Tunggal Ika, selama ini rentan dimanfaatkan kelompok radikal, dengan tujuan memecah belah persatuan dan kesatuan, khususnya dari sisi ideologi. Karena itu, kita akan terus mendorong keterlibatan para pemuka masyarakat dan agama, dalam bentuk sinergitas melakukan pencegahan,” tegas Andika, Senin (28/5).

Sementara itu terkait inovasi pencegahan bahaya radikalisme-terorisme melalui Dialog, Andika mengiginkan, upaya kempanye melalui berbagai media, baik cetak, elektronik maupun online, menjadi sebuah kampanye damai dan sekaligus edukasi terhadap publik dari kemungkinan penyusupan radikalisme dan terorisme.

Dia meyakini upaya kampanye melalui media, akan sangat efektif menghadang laju radikalisme dan terorisme. Sejauh ini pihaknya akan terus menerapkan strategi dalam upaya pencegahan penyusupan paham radikalisme – terorisme.

Salah satunya stretagi melalui apa yang disebut program radikalisasi, di dalam upayanya menanamkan nilai-nilai ke Indonesiaan serta nilai nonkekerasan. Hal ini bisa berlangsung melalui pendidikan baik formal maupun nonformal.

“Selain itu kita akan terus memodernisasi paham radikal agar seluruh kelompok keagamaan ini bisa sejalan dan cocok dengan misi kebangsaan untuk memperkuat NKRI,” tandas dia. (Joni)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.