Bandarlampung, Warta9.com – Kasus
tabungan guru SD di Koperasi Betik Gawi yang nilainya mencapai Rp100 miliar hingga saat tidak jelas menarik perhatian dari sejumlah pihak.
Koordinator Presidium Komite Pemantau Kebijakan dan Anggaran Daerah (KPKAD) Lampung, Gindha Ansori Wayka, menilai ada keanehan dana dari ratusan guru di koperasi Betik Gawi bisa tidak.
“Saya melihat ada keanehan uang tabungan dari ratusan guru SD di koperasi tiba-tiba hilang tanpa bekas. Pasti ada yang tidak beres di kepengurusan Koperasi Betik Gawi,” ujar Gindha, Selasa (10/9/2024).
Karena kasus Koperasi Betik Gawi sudah masuk ranah hukum dengan adanya laporan dari pensiunan ke Polda Lampung. Makan Gindha mendesak agar pihak Polda Lampung menangkap Ketua Koperasi Betik Gawi dan aktor di balik lenyapnya dana simpanan para guru SD.
Sebab menurut praktisi hukum muda ini, Ketua dan Pengurus Koperasi Betik Gawi dan aktor di balik hilangnya uang koperasi telah merampas hak hidup ratusan guru di Bandarlampung.
“Sungguh sangat biadap aktor yang merampas hak hidup ratusan guru. Mereka bertahun-tahun menyetor uang ke koperasi dari gajinya dengan harapan setelah pensiun ada yang ditunggu. Tapi kenyataannya, uang yang ditunggu ratusan guru tidak ada. Ini harus ditangeni secara serius agar terungkap siapa aktor di balik lenyapnya puluhan miliar uang di Koperasi Betik Gawi,” ujar Gindha.
Advokat muda ini juga mempertanyakan kenapa kasus Koperasi Betik Gawi sampai berlarut-larut. Sebab, tahun 2022 lalu kasus lenyapnya uang tabungan guru di Koperasi Betik Gawi pernah dilaporkan ke Polda Lampung. Namun kenyataanya tidak jelas. Sehingga beberapa waktu lalu para pensiunan melaporkan lagi kasus Koperasi Betik Gawi ke Polda.
Diberitakan sebelumnya, ratusan pensiunan guru SD di Kota Bandarlampung, menggelar aksi demo menuntut pengembalian hak tabungan yang tersimpan di Koperasi Betik Gawi yang nilainya mencapai Rp100 miliar.
Meski hujan, ratusan guru yang mayoritas ibu-ibu menggelar aksi demo di Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandarlampung dan kantor Walikota, Senin (9/09/2024).
Berbagai banner dan spanduk berisi tuntutan di bentangkan. Isi tulisannya antara lain ”Disdik Bandar Lampung harus bertanggungjawab atas hilangnya dana pensiun kami Rp100 Miliar”. Lalu ada juga tulisan, “Jaksa-Polisi Tolong Usut Segera Dugaan Tipikor Hilangnya Dana Rp100 Miliar”. (W9-jm)
Buat pemerintahan yang baru (Prabowo -Gibran) mohon menjadi perhatian prihal perkoperasian (KSP) yang hampir diseluruh daerah di Indonesia ini bermasalah dengan simpanan anggotanya.
Amankan terlebih dahulu Pengurus inti Koperasinya