Thomas Bikin Dunia Pendidikan Lampung Resah Sambut Gubernur-Wagub Baru

banner 970x250

 

Thomas Amirico menyerahkan salinan SK Kepala Sekolah usai pelantikan Kepala SMAN dan SMKN. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com
Aksi Thomas Amirico yang baru sepekan menjabat Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung dengan mencopot 57 kepala SMA dan SMK Negeri pada Jum’at (14/2/2025), dipastikan membuat resah dunia pendidikan menengah atas di daerah ini menyambut hadirnya Gubernur dan Wagub baru: Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Nurlela, yang akan dilantik Presiden Prabowo Subianto tanggal 20 Februari mendatang.

Bacaan Lainnya

“Apa yang dilakukan Thomas itu telah membuat dunia pendidikan menengah atas di Lampung tidak kondusif, kalangan tenaga kependidikan pasti resah. Dan ini sangat tidak baik bagi lahirnya kondisi tatanan pemerintahan yang kondusif menyambut hadirnya Gubernur-Wagub Lampung yang baru sebentar lagi akan dilantik,” kata seorang anggota Komisi V DPRD Lampung, Sabtu (15/2/2025) siang.

Legislator yang keberatan dituliskan namanya ini mengaku telah berkomunikasi dengan beberapa kepala sekolah yang digusur Thomas Amirico, juga beberapa pihak yang selama ini concern di dunia pendidikan. “Kesimpulan saya, dengan digantinya 57 kepala SMA/SMK itu dunia pendidikan menengah atas kini tidak kondusif. Dan situasi ini sangat tidak baik dalam menyambut hadirnya Gubernur-Wagub baru,” kata anggota Komisi V DPRD Lampung ini melalui telepon.

Ia mengaku telah mengkomunikasikan aksi “ugal-ugalan” Thomas Amirico itu dengan jajaran anggota dan pimpinan Komisi V lainnya, guna mengambil langkah atas kebijakan radikal yang diambil hanya seminggu setelah yang bersangkutan menjabat Kepala Disdikbud Lampung.

Diisyaratkan, Thomas Amirico akan diundang dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi V DPRD Lampung dalam waktu secepatnya. Karena bagaimanapun juga dunia pendidikan menengah atas harus kembali “ditenangkan”.

Sementara itu, pengamat politik pemerintahan dari PUSKAP Wilayah Lampung, Gunawan Handoko, mempertanyakan apa urgensinya mengganti 57 kepala SMA/SMK Negeri yang dilakukan hanya dalam waktu seminggu setelah Thomas Amirico dilantik sebagai kepala Disdikbud.

“Tidaklah mungkin dia telah melakukan evaluasi kepemimpinan atas 57 orang tersebut. Langkah ini justru menimbulkan keresahan di kalangan tenaga kependidikan, yang berimplikasi pada terganggunya suasana pendidikan tingkat menengah atas. Saya menilai, Thomas Amirico telah salah langkah dalam memulai kepemimpinannya di Disdikbud Lampung,” kata Gunawan Handoko, Sabtu (15/2/2025).

Menurutnya, bila mengacu surat Mendagri tanggal 29 Maret 2024, Gubernur, Bupati, atau Walikota yang akan melakukan pergantian kepala sekolah harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Mendagri. Ketentuan ini berlaku hingga akhir masa jabatan kepala daerah. “Bagi kepala daerah yang berstatus penjabat, proses rotasi atau mutasi kepala sekolah bisa dilakukan setelah mendapat persetujuan teknis dari BKN sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor: 116 Tahun 2022. Apakah ketentuan peraturan ini telah dipenuhi hingga dilakukannya pergantian 57 orang kepala sekolah tersebut. Jika belum, maka diduga telah terjadi mal administrasi. Dan ini menjadi preseden buruk bagi kepemimpinan Thomas Amirico di Disdikbud Lampung,” urai mantan birokrat itu.

Gunawan mengaku, banyak spekulasi yang beredar bahwa pergantian 57 kepala SMA/SMK Negeri oleh Thomas Amirico yang baru satu minggu menjadi Kepala Disdikbud Lampung hanyalah melanjutkan kebijakan kepala Dinas sebelumnya.

Mengapa begitu? “Karena untuk mendapatkan persetujuan teknis dari BKN tentu membutuhkan waktu. Agak diragukan bila hanya dalam satu minggu Thomas Amirico sudah bisa mendapat persetujuan teknis dari BKN sebagaimana ketentuan yang berlaku,” jelas Gunawan Handoko.

Sebagaimana diketahui, Jum’at (14/2/2025) siang, Thomas Amirico yang baru satu pekan menjadi Kepala Disdikbud Lampung langsung unjuk gigi dengan memutasi 57 kepala SMA dan SMK Negeri. Pelaksanaan pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan dilakukan di Aula Disdikbud Lampung di Telukbetung, dihadiri Inspektur Bayana dan perwakilan dari BKD Lampung.

Gunawan Handoko menilai, seharusnya Thomas Amirico memprioritaskan perhatiannya pada kedisiplinan ASN di lingkungan kantor Disdikbud Lampung di awal kepemimpinannya. (W9-jm/fj)

banner 970x250

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.