Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung Drs. H. Sulpakar, MM, saat dimintai keterangan, Kamis (2/7/2020), mengaku prihatin atas kejadian yang menimpa para pelajar.
Menurut Sulpakar, berdasarkan laporan pihak sekolah, peristiwa kecelakaan Rabu sore itu sebagian besar peserta anak SMA Negeri 1 Metro, SMA Negeri 3 Metro, SMA Negeri 5 Metro. Mereka melakukan perjalanan ke tempat wisata di Bakauheni bukan atas atas nama sekolah. “Jadi mereka jalan inisiatif mereka sendiri bukan atas nama sekolah dan tdk ada izin dari sekolah,” ujar Sulpakar.
Meski demikian, kata Sulpakar, sebagai bentuk perhatian atas musibah yang dialami para siswa, pihak sekolah sudah mendatangi rumah sakit atau Puskesmas tempat anak-anak mendapatkan perawatan.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan bus terjadi, Rabu (1/7/2020), sekitar pukul 17.05 WIB. Bus yang dikemudikan oleh Nurcholis terguling-guling hingga terjun ke jurang. Informasi satu siswa SMAN 1 Metro meninggal dunia.
Petugas kepolisian Bripka Koko, melaporkan, sekitar pukul 16.30 WIB satu unit bus Permata Hati No.Pol BE 2694 GG warna silver yang membawa rombongan anak sekolah SMAN 1 Metro sebanyak 19 orang dengan rincian SMA Fransiskus Bandarlampung 1 orang, SMAN 3 Metro 3 orang, SMK Solo Jateng 1 orang, SMAN 5 Metro 1 orang, SMAN 1 Metro 11 orang, beserta supir dan kernet.
Sampai saat ini masih dalam penanganan pihak kepolisian dan yang luka luka sudah dievakuasi di bawa ke Puskesmas dan rumah sakit.
Sementara itu, Kanit Laka Porles Lampung Selatan, Iptu Ilham Efendi mengatakan, kasus kecelakaan itu sedang ditangani dan pihaknya sedang berada di lokasi kecelakaan. Ia juga mangatakan akan menyampaikan laporan resmi setelah petugas selesai mengindentifikasi para korban. “Kondisi bus rusak parah. Selain korban meninggal juga terdapat 15 penumpang luka-luka cukup parah,” ujar Iptu Ilham. (W9-jam)