Tony Eka Pasang Badan Bila Tim Arinal-Nunik Melanggar

Bandarlampung, Warta9.com – Ketua Tim Kerja Pemenangan Arinal Djunaidi- Chusnunia, H. Tony Eka Candra siap pasang badan bila tim suksesnya melanggar hukum.

“Saya pada kesempatan ini izinkan Ibu Ketua Bawaslu dan Bapak Ketua KPU, saya Tony Eka Candra memberikan apresiasi kepada penyelenggara dalam menyelenggarakan pemilu ini dapat berjalan langsung umum bebas rahasia. Saya hanya ingin menyarankan kepada pimpinan bahwa pelaksanaan pilkada ada payung hukumnya. Oleh karenanya, kami dari Fraksi Golkar kita serahkan proses pilkada ini kepada penyelenggara,” ungkap dia dalam rakor DPRD Lampung bersama KPU, Bawaslu, Polda Lampung, dan Kejaksaan, akhir pekan lalu.

Masih kata dia, dalam penyelenggaraan dirinya selalu menekankan tim Arinal – Nunik selalu mematuhi aturan undang-undang. “Kami senantiasa menekankan dan sudah kirimkan kepada penyelenggara. Kami melaksanakan pilkada ini tunduk taat patuh terhadap aturan pemilu,” ujarnya.

Ketua Fraksi Golkar DPRD Lampung ini menegaskan siap dihukum bila terbukti dalam pemenangan Arinal-Nunik melakukan pelanggaran hukum. “Kami siap bila ada tim sukses kami yang melakukan pelanggaran pemilu, hukum kami. Saya baik selaku anggota DPRD dan selaku fraksi Golkar DPRD Lampung menyerahkannya kepada penyelenggara pemilu,” tuturnya.

Tony juga sempat menyinggung pihak-pihak yang melakukan tindakan pengancaman kepada timnya. “Saya mendengar di Pringsewu karena ada warga yang memberikan uang untuk berobat kepada saudaranya digrebek untuk mengakui kalau menerima uang. Itukan sudah tidak benar. Tadinya kami ingin melaporkan tapi berdasarkan pertimbangan dari senior tidak usah biarkan saja,” tandasnya.

Jangan Panjangkan Tali Kelambu

Di tempat terpisah, anggota Fraksi Golkar H. Riza Mirhadi, SH mengatakan, bahwa Pilgub Lampung sudah selesai. Riza mengibaratkan jangan memanjangkan tali kelambu karena pemilihan sudah dilakukan dan pemenangnya bisa dipastikan paslon no.3 Arinal-Nunik.

Menurut Riza, jika disana sini dianggap ada kekurangan atau kelemahan, maka hal itu dapat dianggap sebagai kelemahan dan kekurangan kita semua. Ke depan akan diperbaiki dan disempurnakan. “Sebaiknya semua pihak dapat menerima dengan lapang dada dan legowo.
Mengenai adanya temuan yang diduga telah terjadi atau adanya pelanggaran kita serahkan kepada pihak berwenang.
Kepada masyarakat sebaiknya kembali bekerja sebagaimana mestinya,” ujar Riza. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.