Tumpukan Material Proyek Bahayakan Pengguna Jalan

Kotabumi, Warta9.com – Pembangunan sarana jalan tujuannya adalah untuk memperlancar transportasi para penguna jalan dalam melaksanakan aktivitas serta sebagai akses pengerak roda perekonomian bagi warga masyarakat sekitar.

Namun tidak demikian dengan dampak pembangunan jalan yang di rasakan oleh masyarakat Desa Surakarta Kecamatan Abung Timur Kabupaten Lampung Utara.

Pasalnya pembangunan jalan di wilayah Kecamatan Abung Timur yang Pekerjaanya diduga milik Dinas PUPR Provinsi Lampung dan masuk Zona UPTD Wilayah 4 Kabupaten Lampung Utara itu, telah terhenti dan mangkrak sejak 5 bulan lalu, kini menimbulkan masalah dan sangat membahayakan masyarakat khususnya pengguna jalan yang melintasinya.

Permasalahan timbul akibat adanya tumpukan material untuk pembangunan, entah keteledoran atau unsur kesengajaan yang di biarkan tergeletak menumpuk memakan hampir sepertiga ruas jalan tersebut. Akibatnya membuat kendaraan yang melintas harus exstra hati-hati.

Akibat penyempitan ruas jalan sulit dilalui kendaraan yang melintas secara bersamaan terasa mengganggu serta sangat membahayakan pengguna jalan dan dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan.

Seperti yang di keluhkan Edi Santoni, warga Desa setempat mengatakan akibat kecerobohan pihak perusahaan atau Dinas yang membidanginya membiarkan adanya tumpukan material di ruas jalan ini. Sudah banyak kendaran baik sepeda motor ataupun kendaraan roda empat kecelakaan.

Bahkan, menurutnya, ada yang sampai tak sadarkan diri dan dirawat di Rumah sakit. Kalau ini tetap di biarkan, bisa menelan korban jiwa. “Kami selaku warga setempat meminta pertanggung jawaban baik dari perusahan maupun Dinas PUPR Provinsi dan UPTD Wilayah 4 untuk menindaklanjutinya,” kata Edi, Kamis (14/11).

Terang Edi, sudah beberapa kali dirinya ingin melaporkan persoalan ini kepada Pak Gusnaldi dan Pak Andony Kepala UPTD Wilayah 4. Tetapi setiap dia datang ke Kantornya, beliau tidak pernah ada di tempat.

“Setiap kali saya datang, dia tak pernah ada di kantor. Saat saya coba hubungi via telephone selular melalui pesan WhatsApp tak pernah dijawab, terkesan menghindar,” pungkas Edi Santoni. (Rozi/zal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.