Uang PHO 2017 Belum Terbayar, Rekanan Nilai Pemkab Tak Profesional

Kotabumi, Warta9.com – Beberapa kontraktor menyambangi kantor Pemkab Lampung Utara (Lampura), untuk bertemu Plt Bupati ataupun Sekkab guna mempertanyakan dana Provisional Hand Over (PHO) atas proyek tahun 2017, yang belum terbayarkan oleh Pemkab setempat, Senin (28/5/2018).

Namun sayang, keinginan mereka untuk menemui Plt Bupati maupun Sekkab, tak membuahkan hasil. Sebab, keduanya tak berada ditempat.

Adi Rasyid, salah seorang rekanan mengaku jika dana PHO sudah sekitar 1 tahun tidak terbayar, bahkan jika perhitungkan proyek yang mereka kerjakan telah selesai masa pemeliharaan.

Menurut dia, pernyataan Plt Bupati yang akan membayar PHO secara bertahap hanya isapan jempol belaka. Sebab, setelah dilakukan pembayaran PHO terhadap sejumlah rekanan beberapa waktu lalu, proses relaisasi terhadap PHO proyek lainnya belum dilakukan.

“Kata Plt Bupati akan dilakukan pembayaran bertahap, tapi sampai sekarang tidak ada. Jika dihitung, sudah mau setahun uang PHO kami macet. Dan kami selalu diberi janji dan ‘angin surga’,” ujar Adi Rasyid.

Karena itu, dirinya meminta agar Pemkab Lampura segera membayar dana yang menjadi hak para rekanan. Dan Rasyid pun menilai Pemkab Lampura ‘Bangkrut, jika uang PHO para kontraktor tak segera dibayar. “Kalau memang Pemkab belum bisa bayar, maka kami ‘ngutang’ dulu uang Pemkab atau Plt Bupati atau Sekkab,” ujarnya.

“Nah kalau hak kami tidak dibayar, undang semua asosiasi dan rekanan, nyatakan kalau uang kontraktor tidak bisa dibayar karena Pemkab Lampura ‘bangkrut’,” tegas dia lagi.

Senada diungkapkan Ansori Dekari, rekanan lainnya. Menurut dia, persoalan yang terjadi karena ‘tidak piawainya’ Pemkab dalam mengelola keuangan. “Ini menunjukkan kalau Pemkab tidak piawai mengelola keuangan, sehingga terjadi carut-marut dan menimbulkan beragam persoalan,” paparnya. (Rozi/Syah)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.