Umar Ahmad Dinobatkan Sebagai Kepala Daerah Inovator

BANDAR LAMPUNG – Bupati Umar Ahmad kembali mendapatkan apresiasi dan penghargaan atas kesuksesannya memimpin Kabupaten Tulangbawang Barat. Kali ini, Alumni Universitas Lampung ini dinobatkan sebagai Kepala Daerah Inovator Kearifan Lokal dan Budaya oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Lampung.

Penghargaan diserahkan langsung Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari kepada Bupati Tulangbawang Barat Umar Ahmad, pada malam Anugerah Tjindarboemi di Wood Stairs, Bandar Lampung, Kamis malam (21/11).

Dalam catatan, Umar Ahmad dinilai punya program inovatif menjadikan Tulangbawang Barat sebagai ‘kota yang mandiri, multikutural, berdikari, terus berkembang, dan berusaha menjadi lebih baik’.

Melalui jalan kebudayaan dan kesenian, keinginan itu selanjutnya dirumuskan. Program pembangunan demi pembangunan diwujudkan. Diawali dengan membangun Islamic Center berupa masjid tanpa kubah menyerupai gedung kesenian yang seolah terapung di atas kolam dan disebelahnya, dibangun balai adat yang menjadi pusat kesenian.Program untuk mengembangkan kota yang memiliki riwayat historis sebagai wilayah dengan kultur terbuka terhadap para pendatang ini, juga ditempuh dengan memberdayakan warga dan generasi mudanya.

Tugu Rato, jadi tetenger ketiga yang sedang diangkat Kabupaten Tubaba selain Sesat Agung dan Masjid Baitus Shobur. Tugu ini berada di simpang tiga, menggambarkan sepasang laki-laki dan perempuan berbaju tradisional Lampung di atas kereta yang ditarik dua ekor naga.

Tugu Rato jadi simbol kekeluargaan masyarakat Lampung, menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan. Selama ini, Tubaba bukanlah tujuan wisata. Kabupaten tersebut tak ada gunung, laut, tambang, dan tak dilintasi jalan negara.

Tiga tetenger itu dibuat untuk menarik orang berkunjung ke Tubaba. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan kondisi perekonomian masyarakat dan pendapatan daerah. “Kami mulai dari nol. Saya berharap, PWI bisa berkontribusi untuk pembangunan Lampung khususnya Tubaba,” ujar Umar Ahmad.

Sementara Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari, menyampaikan bahwa Provinsi Lampung akan jadi Jakarta kecil layaknya Ibu Kota. Karena sangat beragam di dukung dengan lapangan kerja luas.

”Kami berharap, Anugerah Tjindarboemi akan menjadi motivasi kepala daerah untuk terus berperan aktif dalam pembangunan di Lampung,” terangnya.

Untuk diketahui, Anugerah Tjindarboemi diberikan atas memaknai didedikasi salah satu Tokoh Perintis Pers Nasional asal Lampung, yakni Raden Aria Taher Tjindarboemi, seorang putra Lampung kelahiran Gunung Sugih 28 November 1902. Profesi jurnalis menjadi alatnya berjuang melawan kolonialisme yang membelenggu bangsa Indonesia kala itu.

Atas jasa-jasanya terhadap negara, pada 25 Juni 1970 Raden Aria Taher Tjindarboemi menerima anugerah Perintis Kemerdekaan dari Pemerintah Republik Indonesia. Sebelumnya pada 31 Maret 1970, dia juga dianugerahi gelar Perintis Pers Indonesia.

Sang pejuang dan wartawan pemberani itu tutup usia pada tahun 1978. Untuk mengenangnya, PWI Lampung juga mengabadikan nama Tjindarbumi sebagai nama penghargaan kepada mereka yang dinilai berjasa dan berdedikasi mendukung pengembangan pers di Provinsi Lampung.

Hadir dalam acara tersebut Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan sejumlah kepala daerah di Lampung, diantaranya Bupati Tulang Bawang Hj. Winarti, Bupati Tanggamus Hj. Dewi Handajani, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus dan Bupati Tulangbawang Barat Umar Ahmad.

Para bupati yang hadir tersebut juga mendapatkan penghargaan Tjindarboemi Award 2019. Selain itu, dihadiri sejumlah tokoh pers, pimpinan surat kabar cetak dan online, akademisi, dan budayawan, serta ratusan wartawan yang tergabung dalam wadah PWI. (W9-jon)

Pos terkait